Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi manusia dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Walaupun Pilihan Berbeda, Bersatu untuk Masa Depan Bersama

10 Oktober 2024   07:30 Diperbarui: 10 Oktober 2024   07:35 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak merupakan peristiwa yang terjadi setiap lima tahun sekali di Indonesia, dan pada tahun 2024, Pilkada ini menjadi momen yang sangat dinanti banyak kalangan. Tahun tersebut menjadi titik penting bagi banyak pemilih pemula, terutama mereka yang baru saja mencapai usia yang cukup untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi. Di tengah lingkungan yang semakin terbuka terhadap diskusi politik, generasi muda mulai menyadari bahwa memahami politik bukanlah hal yang remeh, melainkan sebuah kewajiban moral bagi siapa pun yang sudah memiliki hak pilih.

Bagi generasi muda, khususnya Gen Z, Pilkada 2024 adalah kesempatan pertama bagi banyak dari mereka untuk menyalurkan hak suara. Keterlibatan ini memberi makna penting karena keputusan yang diambil akan memengaruhi kehidupan masyarakat selama lima tahun ke depan. Pemahaman akan politik dan pilihan yang diambil menjadi sangat krusial. Terkadang, opini yang dikemukakan dalam perdebatan politik dapat mempengaruhi hubungan sosial, seperti yang terlihat dari banyaknya perdebatan di media sosial. Namun, penting untuk diingat bahwa perbedaan pilihan adalah sesuatu yang wajar dan tidak seharusnya menjadi alasan untuk memecah belah masyarakat.

Sebagai pemilih, setiap orang memiliki hak untuk menentukan pilihannya berdasarkan penilaian pribadi terhadap visi, misi, dan program kerja (proker) yang diusung oleh masing-masing calon. Sayangnya, terkadang fanatisme terhadap salah satu calon bisa mengarah pada tindakan menjatuhkan kandidat lain, yang pada akhirnya hanya memperkeruh suasana demokrasi. Hal ini sering kali terlihat dalam interaksi sehari-hari, baik di media sosial maupun dalam diskusi langsung, di mana perbedaan pandangan politik dapat memicu konflik di antara teman atau rekan.

Namun, meskipun perdebatan politik kerap terjadi, ada banyak sisi positif yang dapat diambil dari partisipasi aktif generasi muda dalam Pilkada. Mereka tidak lagi hanya memilih tanpa berpikir, melainkan benar-benar mencari informasi yang relevan tentang calon-calon yang akan mereka dukung. Banyak di antara mereka yang bersemangat untuk turut serta, bahkan ada yang berinisiatif membuat materi kampanye untuk calon pilihan mereka. Ini menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dan kesadaran bahwa suara mereka memiliki dampak signifikan terhadap masa depan daerah.

Namun, di sisi lain, perlu diwaspadai adanya dampak negatif dari perdebatan politik, terutama ketika opini-opini yang disampaikan bernuansa menjatuhkan atau menyudutkan pihak lain. Pemilihan ini seharusnya menjadi ajang untuk mengemukakan pendapat secara bijak dan dewasa, bukan untuk menciptakan konflik atau merusak hubungan sosial. Perbedaan pilihan adalah hal yang alami dalam demokrasi, dan seharusnya dihargai sebagai bagian dari proses untuk mencapai keputusan yang terbaik bagi masyarakat luas.

Menjelang Pilkada serentak 2024, masyarakat, terutama generasi muda, diharapkan dapat mengenali calon-calon yang akan dipilih dengan baik. Pemahaman akan visi, misi, serta program yang diusung para calon sangat penting agar keputusan yang diambil tidak disesali di kemudian hari. Satu suara memiliki kekuatan yang besar dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan daerah selama lima tahun ke depan.

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, harus menghindari sikap saling menjatuhkan. Siapa pun pemimpin yang terpilih, jika masyarakat bersatu dalam visi untuk memajukan daerah dan bangsa, Indonesia akan menjadi negara yang lebih kuat dan makmur. Meski berbeda pilihan, pada akhirnya semua akan kembali bersatu dalam semangat yang sama---membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia. Prinsip Bhineka Tunggal Ika menjadi dasar bahwa meskipun ada perbedaan, tujuan akhirnya adalah kesejahteraan dan kemajuan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun