Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Seseorang yang sedang belajar menjadi manusia dan belajar berbagi coretan-coretan sederhana yang bisa berdampak positif terhadap sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Melihat Adaptasi Masyarakat terhadap Teknologi Pertanian Modern

26 Agustus 2024   22:30 Diperbarui: 26 Agustus 2024   22:31 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana petani berangkat ke sawah pagi hari. Sumber: Unsplash.com

Indonesia merupakan salah satu negara yang rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani, profesi tersebut dimiliki dari kalangan masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan. Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, karena masyarakat yang tinggal di pedesaan cenderung memilih untuk menjadi petani disebabkan keterbatasan ekonomi yang tidak memadai. Kondisi tersebut menggambarkan ketidakmampuan masyarakat di pedesaan untuk dapat memenuhi hak dasar secara layak, dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

Seiring berkembangnya zaman, manusia juga ikut beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Salah satu perkembangan teknologi yaitu konsep Society 5.0 yang digagas oleh negara Jepang, konsep tersebut memungkinkan manusia menggunakan ilmu pengetahuan dengan berbasis modern yang digunakan untuk kebutuhan seperti dalam sektor pertanian.

Salah satu teknologi pertanian modern yang sudah ada yaitu traktor. Selain itu ada pula alat untuk penanaman dan perawatan pertanian modern, contohnya seperti mesin tanam kentang, mesin tanam jagung, mesin tanam padi, mesin penebar pupuk, mesin penyemprot air, mesin irigasi, dan mesin penutup tanah. Semua alat tersebut dapat memberi manfaat dan kemudahan dalam meningkatkan produktivitas dan kinerja pertanian.

Terkadang, proses pertanian modern ini dapat berdampak pada hasil tanaman. Pertanian modern dapat menjadikan bibit tanaman lebih unggul sehingga proses pengolahan dan panen akan lebih cepat dalam meningkatkan produktivitas hasil panen, produksi yang dicapai petani lebih tinggi, dan pendapatan petani dapat naik secara signifikan.

Sebagai negara agraris, Indonesia merupakan negara pengekspor beras karena lahan pertanian yang sudah tersedia dapat memenuhi seluruh kebutuhan pokok masyarakat secara menyeluruh. Alasan tersebut tidak lain adalah untuk meminimalisir ketersediaan beras yang mungkin akan menipis untuk masyarakat Indonesia itu sendiri. Produksi beras dalam negeri tidak dapat diandalkan lagi sehingga terpaksa mengimpor beras.

Alasan produksi beras dalam negeri tidak dapat diandalkan karena berkurangnya masyarakat yang berkecimpung dalam sektor pertanian, padahal profesi sebagai petani tidak hanya dinilai dari kualitas pendidikannya tetapi juga dari keterampilan yang dimiliki oleh setiap individu. Berkurangnya minat masyarakat dalam sektor pertanian disebabkan oleh persepsi masyarakat itu sendiri terhadap profesi petani.

Ilustrasi alat pertanian modern. Sumber: pixabay.com
Ilustrasi alat pertanian modern. Sumber: pixabay.com

Sebagian masyarakat menganggap bahwasanya profesi sebagai petani dipandang kuno sehingga selalu dianggap remeh. Pemikiran para pemuda yang progresif terhadap teknologi di sektor pertanian dapat membuat para pemuda berminat untuk berkecimpung dalam sektor ini, sebab proses kerjanya cukup mudah, tidak menguras tenaga yang banyak, dan dapat menghemat waktu.

Pada sisi lain, pertanian modern dapat memberikan dampak yang kurang baik terhadap lingkungan, khususnya di daerah dengan lahan pertanian yang cukup luas seperti menghilangnya unsur hara yang terdapat di dalam tanah sehingga menghambat produktivitas pertanian. Pertanian modern juga berdampak pada banyaknya masyarakat yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya karena semua pekerjaan tersebut diambil alih oleh teknologi.

Terkadang konsep pertanian modern juga dapat mengeluarkan biaya yang besar dalam membeli mesin-mesin tersebut sehingga hal tersebut menjadikan konsep pertanian modern sulit untuk dilaksanakan. Semua kembali lagi kepada bagaimana setiap individu dapat memanfaatkan era Society 5.0 ini dalam sektor pertanian, dengan berkembangnya zaman membuat setiap individu dapat memanfaatkan teknologi secara baik demi terciptanya masyarakat yang sejahtera, walaupun akan ada risiko yang disebabkan dari pengaruh global yang memengaruhi kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun