Mohon tunggu...
Fardan Mubtasir
Fardan Mubtasir Mohon Tunggu... Guru - Human, Culture, and Society

Belajar menjadi manusia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Potensi Generasi Z Dalam Membentuk Perubahan Politik: Tantangan dan Peluang di Era Digital

9 Mei 2024   17:04 Diperbarui: 9 Mei 2024   17:04 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi masyarakat demokrasi. sumber: pixabay.com

Gen Z, sebuah generasi muda penerus bangsa yang akan meneruskan cita-cita bangsa dan kelak akan memimpin suatu bangsa menuju perubahan. Gen Z adalah generasi yang tumbuh bersama dengan perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat, seperti internet dan sosial media. Gen Z juga sering dianggap sebagai generasi yang penuh dengan kreativitas, kritis terhadap berbagai isu, serta berorientasi pada nilai-nilai sosial dan keberlanjutan. Mereka juga dikenal sebagai "Digital Natives", karena mereka telah terbiasa dengan teknologi sejak lahir. Dan menjelang pemilu yang akan segera dilaksanakan di indonesia, banyak yang bertanya-tanya, seberapa pentingkah peran Gen Z dalam pemilu tahun 2024 yang akan segera diselenggarakan? Bagaimana memaksimalkan kesadaran politik para Gen Z sebagai pemilih pemula?, Mari kita ulas lebih jauh.

Pertama mari kita ulas tentang tingkat kesadaran politik para Gen Z terlebih dahulu. Melansir dari Fisipol UGM menjelaskan bahwa Generasi Z yang merupakan pemilih pemula, dinyatakan sebagai kelompok yang mendominasi pemilik suara. Namun, kesiapan generasi Z dalam berperan dalam proses demokrasi patut dipertanyakan. 

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, Dr. Wawan Mas'udi, S.IP., MPA, menyampaikan bahwa sebelum generasi muda berperan, mereka harus memahami problematika demokrasi yang ada. Salah satu masalah yang dihadapi adalah terkait dengan cara pemilihan kepentingan yang berpihak pada rakyat, beliau juga menyoroti penurunan penegakan demokrasi karena adanya campur tangan ekonomi-politik pemerintah, yang berdampak pada sistem oligarki dan korupsi yang semakin mengakar dalam sistem. 

Lalu pengamat politik UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., juga menyatakan perlunya revitalisasi dan reformasi dalam demokrasi Indonesia, dan menekankan bahwa dominasi peran generasi Z dalam ranah digital harus dimaknai secara lebih luas dengan tetap memegang nilai etis dalam berpolitik. Partisipasi politik dalam era digital harus didorong dan perubahan cara pandang politik perlu diperhatikan.

ilustrasi kotak pemungutan suara. sumber: pixabay.com
ilustrasi kotak pemungutan suara. sumber: pixabay.com

Lalu bagaimana cara untuk meningkatkan tingkat kesadaran politik terhadap Gen Z? Hal itu bisa dilakukan dengan pendidikan politik di sekolah untuk memperkuat kesadaran politik Generasi Z dengan menyediakan kurikulum yang mencakup topik-topik seperti sejarah politik, sistem pemerintahan, hak dan kewajiban warga negara, serta pentingnya partisipasi politik. 

Mendorong Generasi Z untuk terlibat dalam proses politik, seperti memilih dalam pemilihan umum, menghadiri pertemuan kota, atau bahkan berpartisipasi dalam kampanye politik atau kegiatan aktivisme yang sesuai dengan nilai dan kepercayaan mereka. Memberikan pelajaran tentang bagaimana mengkonsumsi informasi secara kritis, termasuk bagaimana mengidentifikasi berita palsu atau bias politik, dapat membantu Generasi Z mengembangkan keterampilan dalam mengevaluasi dan memahami berbagai sumber informasi politik. Melibatkan tokoh-tokoh politik muda atau aktivis dalam kegiatan pendidikan atau diskusi dapat memberikan contoh positif bagi Generasi Z dan menginspirasi mereka untuk terlibat dalam politik. 

Memperkuat koneksi antara isu-isu politik dan kehidupan sehari-hari dengan menunjukkan bagaimana keputusan politik dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari dan masalah-masalah yang mereka pedulikan, seperti lingkungan, kesehatan mental, atau kesetaraan gender, dapat membantu meningkatkan relevansi politik dalam pandangan mereka.

Di indonesia sendiri, berdasarkan data sensus dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirangkum pada GoodStats.ID, per-tanggal 29 Agustus 2023 tercatat bahwa Gen Z mendominasi jumlah penduduk terbanyak di indonesia, yaitu sebesar 74,93 juta jiwa, ini menunjukan bahwa Gen Z memiliki potensi yang sangat besar untuk mengubah suatu bangsa, hal ini bisa dibuktikan dengan data dari Open Data Jabar bahwa per-tanggal 14 Februari 2024, tercatat bahwa Gen Z menjadi penyumbang suara terbesar pada pemilu 2024, yaitu sebesar 23,3% atau bisa dikatakan bahwa dari 204.807.222 orang yang memiliki hak pilih, sekitar 47 juta orang di antaranya adalah suara dari Gen Z. ini mengindikasikan bahwa Gen Z memiliki potensi yang sangat besar dalam menentukan masa depan suatu bangsa.

Pada akhirnya kita bisa melihat bahwa Gen Z, sebagai generasi muda penerus bangsa, memiliki potensi besar dalam menentukan arah masa depan suatu bangsa, termasuk dalam konteks politik. Meskipun demikian, kesiapan dan kesadaran politik Generasi Z perlu diperkuat. Untuk meningkatkan kesadaran politik mereka, langkah-langkah seperti pendidikan politik di sekolah, mendorong partisipasi dalam proses politik, mengajarkan keterampilan kritis dalam mengonsumsi informasi politik, melibatkan tokoh politik muda dalam diskusi, dan mengaitkan isu politik dengan kehidupan sehari-hari dapat dilakukan. Dengan demikian, Generasi Z dapat lebih aktif dan berpengaruh dalam proses demokrasi, serta mampu menghadapi tantangan politik yang ada dengan lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun