Melepas Sore di Kota Tua Jakarta
Muh. Fardan N*
Sabtu 16 Februari 2013, siang ini di tengah terik matahari yang cukup menyengat kami berencana berangkat pukul 14.00 ke daerah kota Tua yang terletak di Jakarta Barat. Mulai berangkat dari Graha Insan Cita, Depok, para peserta yang mengikuti Workshop Jurnalistik Media Online yang berjumlah 37 orang berangkat dengan mengendarai mobil bus.
Dalam perjalanan ke tempat tujuan, mobil bus yang kami kendarai sempat terhenti karena bannya bocor. Sempat agak kesal dengan kejadian tersebut tapi kejadiannya tidak lama, setelah menunggu 15 menit kami pun melanjutkan perjalanan ke Kota Tua Jakarta.
Setelah memasuki daerah provinsi DKI Jakarta, di perjalanan menuju ke tempat tujuan kami lagi-lagi dihadapkan dengan suasana macet yang menjebak di ibukota ini, sangat jengkel bawaannya ditambah dengan suasana di mobil bus agak panas dan gerah.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 2 jam perjalanan kami pun sampai di Kota Tua yang terletak di Jakarta Barat. Tujuan kami bersama teman-teman peserta kegiatan Workshop Jurnalistik Media Online ini, ingin melakukan praktik peliputan berita terkait Kota Tua. Tak sekadar melakukan kunjungan wisata tentunya, tetapi sekalian sebagai proses belajar dalam melakukan peliputan di Kota Tua ini.
Sejak tiba di lokasi Kota Tua ini, saya sangat terkesan dan sangat kagum dengan tempat ini, maklum kesempatanini merupakan kunjungan pertama kali di Kota Tua ini. Seakan kita diajak untuk hadir pada era kolonialisme Belanda di Jakarta yang pada saat itu dikenal dengan sebutan Batavia. Kesempatan yang sangat berharga tentunya bagi saya untuk mengunjungi tempat yang bersejarah yang ada di Jakarta ini.
Berkeliling dan mengitari setiap sudut bangunan yang ada di kota Tua ini, sejenak melupakan segala problema yang menghimpitIbukota. Beberapa saat yang lalu mendapati kemacetan yang sangat menyebalkan. Seakan lupa juga beberapa minggu yang lalu di Ibukota ini terjadi musibah banjir yang melanda dan melumpuhkan aktivitas sosial ekonomi warga Jakarta. Meski tempat ini jauh dari kesan mewah dan megah layaknya bangunan kantor yang menghiasi sejumlah tempat di Ibukota, namun tempat ini membuat setiap pengunjung yang datang menjadi betah untuk berlama-lama di tempat ini menikmati suasana yangmempesona dari bangunan-bangunan tua yang masih bertahan hingga kini.
My Diarynews(photo) - Suasana Kota Tua Jakarta Barat di sore hari tampak ramai dikunjungi oleh pengunjung yang menghabiskan akhir pekan, Sabtu, (16/02/2013).
Nuansa yang sangat eksotis melihat daerahkota Tua ini, juga melupakan sejenak gedung-gedung tinggi yang ada di ibukota yang seolah-olah berlomba-lomba dan berkompetisi layaknya potret sehari-hari yang ditampilkan dalam kehidupan Ibukota yang kejam. Di Kota Tua ini, kami disuguhkan dengan sisi lain Kota Jakarta yang pernah berjaya sebagai kota yang menjadi pusat perdagangan di Masa Kolonial.
Di daerah ini Kota Tua ini, tak seperti potret Jakarta yang penuh dengan kompetisi. Kota Tua menunjukkan suasana kerakyatan yang sangat hangat, public space ini dapat dinikmati oleh siapa saja tanpa ada diskriminasi di dalamnya. Berbagai kalangan dapat memanfaatkan tempat ini sebagai tempat untuk menghabiskan waktu senggang setelah seharian penuh disibukkan dengan rutinitas kerja yang melelahkan.
Berbagai hiburan dapat dinikmati oleh pengunjung yang datang di Kota tua ini, para pengunjung dapat mengabadikan gambar dan foto dengan latar belakang yang indah dan khas. Ada juga pagelaran seni budaya tradisional yang ditampilkan oleh kelompok sanggar budaya. Selain itu, pengunjung dapat menikmati berkeliling tempat ini menggunakan sepeda ontel, berfoto dengan latar belakang bangunan tua yang syarat akan nilai sejarah di dalamnya.
Di kompleks Kota Tua ini berdiri berbagai bangunan tua yang dahulunya adalah pusat administrasi dan perdagangan, diantaranya Museum Wayang, Museum Bank Indonesia dll. Saya sempat melintasi denah yang dtunjukkan oleh Dinas Periwisata DKI Jakarta ada sekitar 61 bangunan tua yang berdiri di Kompleks Kota Tua Jakarta.
My Diarynews (photo) - Salah satu bangunan yang berada di Kompleks Kota Tua sudah mulai rusak dan tidak terawat tampak ramai dikunjungi oleh warga yang berakhir pekan, Sabtu (16/02/2013)
Namun ada yang sedikit mengusik dalam benak saya melihat bangunan-bangunan tersebut. diantara bangunan-bangunan itu, terdapat juga bangunan yang tidak terawat dan sama sekali tidak diperhatikan. Senada dengan itu, seorang kawan saya Adit yang juga peserta kegiatan mengatakan, sebenarnya kekayaan dan peninggalan budaya kita sangat kaya bro, namun perhatian pemerintah sendiri memang sangat kurang dalam melakukan pelestarian atas kekayaan budaya kita. Tempat ini merupakan salah satu tempat yang meninggalkan kisah masa lalu yang merupakan bagian dari sejarah panjang bangsa ini.(*)
* Peserta Whorkshop Jurnalistik Media Online, Depok YBIC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H