Mohon tunggu...
Farda Khoirul Roin
Farda Khoirul Roin Mohon Tunggu... -

Talent Consultant - Trainer - Public Speaker

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisa Dul, Rencanakan Kemudian

21 September 2014   15:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:02 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Merencanakan pendidikan untuk anak membutuhkan tujuan yang jelas Setidaknya kita bisa menjawab pertanyaan diri kita sendiri, "Jadi apa anakku nanti ketika dewasa nanti?" Mungkin saja kita berpikir bahwa terserah nanti ketika sudah besar dia mau jadi apa. Toh, kita sendiri sebagai orang tua dulu pada waktu kecil juga tidak pernah direncanakan sama orangtua kita mau jadi apa. Dan alhamdulillah, kita bisa sukses seperti sekarang. Perlu kita ingat, bahwa kehidupan yang kita alami berbeda dengan kehidupan anak-anak zaman sekarang. Saat ini Bimbingan Belajar begitu menjamur, tempat kursusan sangat banyak, dan persaingan prestasi diantara siswa cukup tajam. Selain itu, dunia kerja mereka nantinya memberikan banyak pilihan dan persaingan. Tidak mengikuti perkembangan zaman dan bersikap kaku terhadap pendidikan anak dengan mengikuti pola kita zaman dahulu, merupakan bibit kesulitan besar untuk anak-anak kita. Maka, sudah sewajarnya kita memiliki tujuan yang jelas arah pendidikan anak-anak kita. Tapi, yang lebih penting lagi....kita harus punya dasar yang cukup kuat untuk menentukan tujuan kita. Analisa sidik jari JaPo salah satu sistem analisa yang membantu banyak orangtua menentukan tujuan pendidikan anak mereka. Bahkan para orang tua juga bisa menggunakan hasil analisa sidik jari untuk menentukan tujuan pensiun mereka. Setidaknya Aa Gym, Gama Cendekia dan beberapa orangtua telah membuktikannya Tentukan Tujuan dengan dasar analisa potensi, baru kemudian Rencanakan investasi pendidikan untuk anak-anak kita. Sukses dan bahagia bagi anak Anda sekarang dan di masa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun