Minyak goreng adalah salah satu bahan dalam kegiatan masak memasak. Dalam kegiatan rumah tangga minyak menjadi prioritas utama dalam kebutuhan sehari hari. Meskipun minyak goreng mengalami kenaikan harga,minyak goreng tetap menjadi prioritas dalam memenuhi kebutuhan pokok rumah tangga.
Tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga,minyak goreng juga sangat dibutuhkan untuk memasak dalam pondok pesantren. Didalam pesantren kebanyakan makannya perlu digoreng. Minyak goreng yang masih bagus umumnya dapat digunakan ulang sebanyak 1-3 kali. Lama kelamaan warna minyak goreng akan berubah menjadi hitam. Yang biasa disebut minyak jelantah.
Minyak goreng yang sudah menghitam sudah tidak baik untuk dikonsumsi,sehingga banyak limbah dari minyak jelantah yang biasanya disimpan atau langsung dibuang tanpa diolah terlebih dahulu. Namun banyak yang belum menyadari bahwa membuang minyak jelantah sembarangan dapat berdampak serius bagi lingkungan. Sehingga itu menjadi masalah yang sering terjadi dalam kehidupan dirumah maupun dipondok.
Permasalahan ini dapat terselesaikan apa bila kita menyadari pentingnya membuang limbah dengan baik dan benar. Menurut beberapa sumber bayak hal yang bisa dilakukan untuk membuang minyak jelantah contohnya dengan membuangnya diwadah lalu dibuang ditempat sampah. Atau juga dengan menggunakan kembali limbah minyak tersebut. Hal hal tersebut dapat dilakukan dimana saja.
Namun cara yang paling benar yaitu dengan mencontoh negara luar, seperti cara membuang limbah minyak dijepang dengan menggunakan OIL Solidifier. Yaitu dengan menambahkannya kedalam minyak sehingga limbah minyak akan mengeras. Lalu baru dibuang ke tempat sampah. Dengan demikian minya yang terbuang tidak dalam keadaan cair yang akan membahayakan lingkungan. Apabila warga jepang tetap membuang limbah sembarangan maka akan dikenai pidana.
Namun hal seperti itu masih sangat sulit diterapkan pada kehidupan sehari hari di Indonesia. Kurangnya pengetahuan mengenai hal tersebut,dan minimnya kesadaran masyarakat membuat hal tersebut sulit untuk terlaksana. Masalah lainnya terdapat pada oil Solidifier yang sulit didapatkan. Kita harus membelinya pada toko online. Dan masih jarang juga oil Solidifier diproduksi di Indonesia.
Semua dapat terlaksana dengan apabila kita sendiri sadar akan bahayanya limbah minyak. Kita mulai pada lingkup terkecil kita,yaitu disekitar kita saja, misalnya dirumah. Kita mengumpulkan limbah minyak lalu kita beri oli Solidifier, dan kita buang minyak dalam keadaan keras. Setelah kita sudah membiasakan hal tersebut,selanjutnya kita beri pengertian kepada orang terdekat kita untuk mulai menerapkan hal tersebut.Â
Tidak hanya dirumah saja. Kita harus memulai membiasakan hal tersebut dimana saja, contohnya dipondok. Biasakan untuk mengeraskan limbah minyak sebelum limbahnya dibuang ke tempat sampah. Lalu kita beri pengertian kepada teman teman pondok agar juga melakukan hal tersebut. Awalnya pasti sulit,namun lama kelamaan pasti akan bisa terlaksana dengan baik
Limbah minyak sangat berbahaya bagi lingkungan. Sehingga diperlakukan khusus untuk membuangnya. Apabila kita membuangnya dengan benar,hal tersebut tentu tidak akan mencemari lingkungan. Biasakan membuang limbahnya dengan benar. Walaupun itu sulit apabila dilakukan dengan rutin,pasti akan mulai terbiasa dan itu akan membuatnya menjadi mudah. Dengan kita tidak membuang limbah jelantah cair ke lingkungan,kita sudah ikut melestarikan alam. Karena alam sangat penting bagi kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H