Mohon tunggu...
farchan
farchan Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

saya adalah anda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pemasaran Politik Partai PDIP

29 Maret 2024   03:15 Diperbarui: 29 Maret 2024   03:37 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menarik membicarakan PDIP dalam konteks pemasaran politiknya, karena strategi yang mereka gunakan cukup unik dan efektif. Di era globalisasi dan digitalisasi ini, PDIP menjadikan media sebagai alat strategis untuk meningkatkan elektabilitas partainya. Salah satu target utama mereka adalah Generasi Z, yang akan memilih untuk pertama kalinya pada pemilu 2024 .

Strategi pemasaran politik mereka meliputi segmentasi pemilih, polling, positioning, dan kampanye politik. Mereka menggunakan pendekatan dan metode yang menciptakan hubungan dua arah dengan item. Meski perolehan suaranya naik turun, PDIP tetap berhasil unggul dari pemilu ke pemilu.Selain itu, mereka juga fokus menciptakan citra positif yang merupakan aspek penting dalam pemasaran politik. Dalam hal ini, mereka berhasil menggunakan berbagai strategi dan taktik pemasaran untuk menciptakan dan mempertahankan citra positif tersebut.

Kelompok sasaran Partai PDIP cukup luas, mencakup berbagai demografi pemilih. Namun, mereka memberikan perhatian khusus kepada generasi muda atau Generasi Z yang baru pertama kali memilih pada pemilu 2024. Dalam strategi pemasaran politik, PDIP menggunakan pendekatan yang mencakup segmentasi pemilih, penargetan pemilih, positioning dan politik.  kampanye Pendekatan ini mencakup 4 P: Produk (Karakter, Platform Partai dan Janji Politik), Periklanan (Penggunaan Media), Harga (Biaya Kampanye) dan Tempat (Cara memetakan masyarakat untuk menentukan strategi yang dimainkan) .

Mereka juga fokus pada penciptaan citra positif dan membangun hubungan bilateral dengan pemilih. Selain itu, PDIP juga berupaya menjaring calon/calon legislatif yang mampu mewakili aspirasi masyarakat.Jadi dalam pemasaran politik, PDIP menunjukkan pemahamannya akan pentingnya pendekatan multifaset. untuk menjangkau berbagai konstituen dan memaksimalkan dampak kampanye mereka.

Salah satu strategi yang digunakan Ganjar dalam pemasaran politiknya adalah personal branding. Ia telah mengembangkan citra positif sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat dan responsif terhadap kebutuhan mereka. Ganjar Pranowo juga dikenal dengan gaya komunikasinya yang santai dan humoris sehingga mudah diterima oleh berbagai kalangan, terutama generasi muda.

Ia juga aktif membagikan kegiatan dan program kerjanya di jejaring sosial sehingga ia dapat berkomunikasi dan menerima secara langsung, reaksi dari mereka. Berdasarkan penelitian, Ganjar Pranowo menggunakan empat strategi untuk membangun dan mengembangkan merek pribadi melalui media sosial: tentukan siapa diri sendiri, tentukan apa yang dilakukan, posisikan dirisendiri, dan komunikasikan secara konsisten.Beginilah cara Ganjar Pranowo menggunakan media sosial secara efektif, alat untuk membangun, dan menjaga citra politik serta berkomunikasi langsung dengan publik.

Secara umum, pemasaran politik Partai PDIP, termasuk calon presiden dan anggota parlemen, dinilai berhasil. Mereka berhasil meningkatkan elektabilitas partai dan kandidatnya melalui strategi pemasaran yang efektif. Namun dalam capres pemilu 2024 gagal untuk menjadi presiden, tetapi dalam anggota di parlemen berhasil dalam suara terbayak kandidat atau suara partai.

Selain itu, PDIP juga berhasil merekrut kader/calon calon legislatif yang dapat mewakili keinginan organisasi. masyarakat Mereka juga menggunakan media sosial sebagai alat yang efektif untuk menciptakan dan menjaga citra politik serta berkomunikasi langsung dengan masyarakat.Tentu saja pemasaran politik tidak hanya bergantung pada strategi partai, tetapi juga dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti seperti bagaimana situasi isu politik dan sosial dan bagaimana pemilih memandang pesan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun