Mohon tunggu...
Faraziah Nabila
Faraziah Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Seni Rupa Murni UNS

Menyukai bacaan bertema fantasi dan berdedikasi terhadap dunia kesenian

Selanjutnya

Tutup

Seni

Meriahkan Hari Lingkungan Hidup, Tol Kahyangan Magelang Gelar Pertunjukan Wayang Godhong

24 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   11:00 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Magelang -- Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, acara bertajuk "Napak Bumi Ngayuh Kahyangan" diselenggarakan dengan meriah di Tol Kahyangan, Magelang. Acara ini menampilkan pentas wayang godhong oleh Prof. Agus Purwantoro, M.Sn., yang dikenal sebagai Goespoer. Wayang godhong, yang menggabungkan seni wayang dan pesan-pesan lingkungan, menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk akademisi, pejabat, dan masyarakat umum.

Tol Kahyangan, dengan panorama alamnya yang indah, menjadi latar ideal untuk pertunjukan ini. Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., menekankan pentingnya menjaga lingkungan untuk mempertahankan daya tarik wisata Tol Kahyangan. "Lahan wisata Tol Kahyangan harus didukung dengan lingkungan yang terjaga untuk mempertahankan keindahan dan daya tariknya," ujar Prof. Sugiyarto, menyoroti pentingnya pelestarian alam dalam mendukung sektor pariwisata.

Prof. Agus Purwantoro, selaku pencipta kesenian ini menggunakan daun sebagai bahan utama wayangnya. Wayang godhong tidak hanya estetis tetapi juga menyampaikan pesan pelestarian lingkungan. Dalam lakon "Ijo Royo-Royo", Goespoer menggambarkan kesuburan dan kemakmuran sebagai anugerah Tuhan. Pemandangan di Kawasan Tol Kahyangan Wonolelo, yang mayoritas penduduknya adalah petani sayur, melambangkan kesuburan alam. "Bumi Ijo Royo-Royo Wonolelo ini memiliki makna kesakralan dan keilahian yang dapat mengilhami segalanya," jelas Goespoer.

Selain wayang godhong, acara ini juga dimeriahkan oleh Kesenian Jalantur dari warga Desa Wonolelo. Partisipasi aktif masyarakat menunjukkan kepedulian mereka terhadap kelestarian alam. Goespoer berharap melalui pertunjukan wayang godhong, masyarakat diajak untuk menumbuhkan keakraban dengan alam melalui seni dan spiritualitas.

Perayaan ini juga melibatkan penanaman 2.000 bibit pohon alpukat, hasil kerja sama antara Universitas Tidar, Bumdes Negeri Kahyangan, PT. Tri Mulia Sentosa, dan Petanesia. Penanaman ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menjaga bumi tetap hijau. Acara ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk menggunakan kreativitas dan seni dalam kampanye pelestarian lingkungan serta memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.

Adapun video perfomance art Goespoer bisa disaksikan melalui link youtube dibawah ini:


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun