Mohon tunggu...
fara zalsabilla
fara zalsabilla Mohon Tunggu... -

Struggler

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perbedaan Kita di Ibu Kota

28 Desember 2014   07:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:19 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu permasalahan penduduk yang sedang marak di Indonesia selain over population adalah kesenjangan sosial antar masyarakat. Kesenjangan sosial dapat diartikan sebagai suatu ketidak adilan sosial dalam masyarakat dalam berperilaku. Kesenjangan sosial dapat terjadi karena banyak faktor, yaitu faktor pendidikan, ekonomi, kedudukan dan masih banyak faktor lain yang bisa menyebabkan ketidak adilan masyarakat dalam berperilaku. Kesenjangan sosial sudah menjadi hal lumrah di Indonesia, terutama daerah perkotaan. Banyak orang di kota yang untuk makan saja mereka sulit, namun banyak juga orang di kota yang menghambur-hamburkan uangnya secara berlebihan yang sebetulnya uang tersebut akan lebih berguna untuk membantu sesama. Perbedaan dari berbagai aspek yang kontras di daerah perkotaan adalah salah satu faktor utama terjadinya kesenjangan sosial.

Jakarta, ibu kota negara ini mungkin adalah tempat tujuan rantau utama masyarakat indonesia. Dengan predikat Jakarta sebagai ibu kota negara sudah menjadi hal wajar jika banyak penduduk dari luar kota yang ingin datang dari luar kota ke Jakarta untuk mengadu nasib atau sekedar menikmati keindahan ibu kota. Banyak dari mereka yang ingin mengadu nasib di Jakarta tapi tanpa modal ilmu maupun finansial yang mencukupi, akibatnya banyak masyarakat yang merantau berujung menjadi gelandangan di Jakarta. Sedangkan di Jakarta sendiri sebetulnya sudah ada banyak masyarakat kaya dan rumah-rumah “gedongan”. Namun tidak adanya kepedulian antara si kaya dan si miskin inilah yang membuat kesenjangan sosial semakin marak di Jakarta. Fakta Kesenjangan sosial ini jugalah yang membuktikan kalau kata-kata “Jakarta keras” dan “Yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin” benar adanya.

Dengan maraknya kesenjangan sosial yang terjadi di Jakarta tidak heran kalau masalah lain mengikuti, salah satunya adalah kriminalitas. Semakin susahnya mencari uang di ibu kota dan semakin tingginya gengsi sosial di ibu kota secara tidak langsung mendorong angka kriminalitas. Sebagai contoh di era sekarang ini hampir semua orang mempunyai ponsel, namun beberapa remaja yang tidak mampu membeli ponsel seperti teman-temannya terkadang melakukan segala cara untuk mendapatkan sebuah ponsel, salah satunya adalah mencuri.

Bukti lain kesenjangan sosial di ibu kota adalah banyaknya rumah makan, hotel dan tempat hiburan mewah di Jakarta. Mall mewah tersebar di seluruh penjuru ibu kota. Terdapat pula real estate dan apartemen mewah yang dipenuhi oleh masyarakat kalangan atas. Namun dalam jarak yang kurang dari 8 km terlihat rumah-rumah kumuh, rusun yang tidak terawat bahkan gubuk di kolong jembatan tempat mereka yang tidak mampu terlelap saat malam. Selain itu ketidak adilan masyarakat dalam memperlakukan si kaya dan si miskin kerap terlihat di ibu kota ini. Rakyat miskin yang berkerja sebagai buruh pun beberapa pasti merasakan ketidak adilan dalam berperilaku dan pembayaran upah buruh. Mereka dituntut untuk berkerja sampai lebih dari 15 jam perhari di tempat yang tidak nyaman dengan upah yang minim.

Masalah kesenjangan sosial di ibu kota ini harus diberantas secepatnya. Salah satu solusi dari masalah ini adalah adanya sikap saling peduli antar masyarakat. Semisal ada perumahan mewah yang berdekatan dengan kampung. Semestinya masyarakat di perumahan itu tidak menganggap masyarakat di kampung tersebut mengganggu mereka sebaliknya masyarakat perumahan itu harus merangkul dan memberikan lapangan kerja untuk mereka, semisal menjadi satpam, pembantu rumah tangga atau tukang ojek untuk masyarakat di perumahan tersebut. Solusi lain adalah menyediakan pemerintah harus lebih banyak menyediakan lapangan kerja untuk rakyat. Salah satu caranya adalah dengan pemerataan pembangunan, karena butuh infrastruktur yang memadai untuk menciptakan banyak lapangan kerja. Memajukan pendidikan di Indonesia juga salah satu program pemerintah yang membantu mengurangi kesenjangan sosial di Indonesia. Dengan berkurangnya kesenjangan sosial kita akan mendapatkan ibu kota negara yang lebih nyaman dan aman untuk ditempati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun