Mohon tunggu...
faras ammara
faras ammara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

silahkan dibaca ya teman teman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Macam-macam Bentuk Dakwah

13 Mei 2024   16:58 Diperbarui: 13 Mei 2024   18:36 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Macam macam bentuk Dakwah
Oleh: Syamsul Yakin dan Faras Nasywa Ammara
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Macam macam bentuk dakwah ada tiga. Pertama, bil lisan (dengan lisan). Sifatnya verbal. Berisi tentang tiga pokok ajaran islam yaitu akidah, ibadah, dan akhlak.
Pelaku dakwah ini disebut juga dai atau penceramah. Biasanya seorang diri. Secara tradisional media yang diperlukan adalah mambar, panggung. Dahulu masih ada radio atau televisi. Sekarang memakai media sosial konvergensi. Seperti halnya, YouTube, Instagram, Twitter dan yang lainnya.
Mad'u adalah objek dakwah billisan biasanya yaitu kelompok atau suatu komunitas baik bapak-bapak, ibu-ibu, dan remaja. ada komunitas pelajar, mahasiswa, karyawan.
Biasanya metode yang digunakan dalam dakwah billisan berbeda. Namun umumnya ceramah dan dengan bercanda. Metode ceramah lebih banyak dipilih mulai dari kalangan ibu ibu, bapak bapak, pelajar, mahasiswa, serta karyawan di perkantoran.
Pengaruh dakwah billisan terbilang signifikan. Dikarenakan mad'u lebih terbiasa dengan budaya mendengar dari pada berbicara. Apalagi jika sang penceramah mempunyai kemampuan retorika yang mumpuni seperti KH. Zainuddin, MZ.

Kedua, dakwah bilhal yaitu tidak hanya individu tetapi sering melibatkan masyarakat secara komunal. Seperti, pembangunan sekolah, rumah sakit, lapangan kerja. Pelaku dakwah bilhal ini juga bisa dilakukan secara individual. Seperti, menyingkirkan duri yang ada di jalan.
Contoh lain yang fundamental yaitu membuat orang menangis jadi tertawa, lapar jadi kenyang, bodoh jadi pandai. Pelaku dakwah bilhal harus mempunyai kepedulian sosial yang tinggi.
Dari pada dakwah billisan, dakwah bilhal lebih memiliki efek dakwah. Dapat dirasakan oleh mad'u. Metode dakwah bilhal ini bukan bilhikmah, ceramah, diskusi, tapi aksi nyata di lapangan.
Kegiatan "Jumat berkah" salah satu contoh terbaik dakwah bilhal. Begitu juga dengan "berbagi takjil" di bulan Ramadhan. Yaitu terjadi begitu saja atau insidental. Yang lebih fundamental dan permanen tentu lebih dibutuhkan.

Ketiga, yaitu dakwah bilqalam. Maksudnya adalah berdakwah dengan tulisan atau menulis. Dakwah ini sering disebut juga dakwah literasi dan literasi dakwah.
Dilihat dari ketiga bentuk dakwah ini, yang paling berkembang yaitu dakwah billisan. Lalu disusul dakwah bilhal dan dakwah bilqalam. Upaya peningkatan ketiga bentuk dakwah ini sangat perlu dilakukan dengan macam macam pendekatan, strategi, dan metode dakwah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun