Pagi menjelang, saat seorang anak yang biasa dipanggil dengan nama Putri mulai menyiapkan pakaian seragam untuk sekolah. Putri adalah anak yang baik hati, pintar, jujur dan ingin hidup dengan sejuta mimpi. Putri merupakan gadis yang tumbuh dari keluarga yang kurang mampu. Ayah dan Ibunya bekerja sebagai Tukang Jahit di kampung tempat mereka tinggal.
Dalam kehidupannya, ia selalu diajarkan orang tuanya tentang kejujuran. Jika ada seseorang yang berkata dan berbuat yang tidak benar, orang itu pasti memiliki sifat yang tidak jujur. Orang tua putri percaya, bahwa kejujuran adalah hal utama yang harus ditanamkan dalam diri seseorang. Kejujuran adalah kunci kesuksesan seseorang.
Di masa kecil, Putri adalah seorang anak yang periang. Ia selalu bermain dengan teman sebaya yang tempat tinggalnya tidak jauh dari rumahnya. Teman-teman putri bernama Nisa, Sari, dan Zahra. Mereka selalu bermain bersama setiap harinya. Meski memiliki karakter yang berbeda, mereka tetap kompak dalam berbagai hal.
Keempat anak tersebut selalu kompak dalam berbagai hal. Mereka selalu bermain bersama, pergi bersama, dan selalu membantu satu sama lain.
Setelah beranjak remaja, Putri, Nisa, Sari dan Zahra masuk di sekolah yang sama yaitu di SMP Negeri 2 Wonosobo. Walaupun mereka di satu sekolah yang sama, namun mereka terpisah. Putri dan Zahra mendapat kelas 7B, sedangkan Sari dan Nisa mendapat kelas 7C.
 Suatu hari, Putri tidak sengaja melihat teman sekelas nya berbuat curang saat Ulangan Harian. Ia melihat Bima dan Zahra sedang membuka buku di bawah laci meja dan mencoba mencari jawaban di buku tersebut. Mengetahui hal tersebut, Putri melaporkan kejadian itu pada Wali Kelas. Setelah jam istirahat berlangsung, Putri mendapat balasan dari Bima dan Zahra. Mereka sangat tidak suka dengan Putri, Putri dipermalukan di hadapan teman-temannya.
" Hai, Put jangan karena kamu anak yang pintar di kelas, kamu jadi seenaknya untuk melaporkan kita ke wali kelas! " Zahra berbicara dengan nada tinggi sambil menunjuk Putri.
"Kamu ya anak seorang tukang Jahit saja gayanya sudah melebihi anak seorang pejabat!" Ejek Bima pada Putri.
Bima adalah teman satu kelas Putri. Bima memiliki sifat yang keras dan egois.
"Kalau kamu seperti ini padaku, Aku tidak akan lagi mau bermain denganmu Put!, aku ini temanmu dari kecil. Â Lebih baik aku bermain dengan teman lainnya" Ucap Zahra Pada Putri.
"Tidak seperti itu Zah, aku hanya ingin membela kebenaran, hal yang kamu lakukan itu salah. Kamu tidak jujur saat mengerjakan ulangan harian"