Mohon tunggu...
Fara Maratus
Fara Maratus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan PPG dalam proses menjadi guru profesional. Hobi saya menulis, terutama menulis cerita pendek.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegiatan Literasi Pagi yang Diabaikan

28 Desember 2024   02:04 Diperbarui: 28 Desember 2024   00:08 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kegiatan literasi di sekolah, terutama yang dilaksanakan setiap pagi sebelum jam pelajaran dimulai, seharusnya menjadi momen yang berharga untuk meningkatkan minat baca siswa. Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa kegiatan ini sering diabaikan oleh banyak siswa. Meskipun pemerintah telah menggalakkan gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, hasil dari Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di peringkat rendah dalam hal literasi.

Kegiatan membaca selama 30 menit di pagi hari bertujuan untuk membangun kebiasaan baik dan minat baca siswa. Sayangnya, banyak dari mereka lebih memilih untuk mengerjakan tugas atau bermain gadget daripada memanfaatkan waktu tersebut untuk membaca. Hal ini menunjukkan bahwa minat baca siswa masih sangat rendah dan perlu perhatian serius dari semua pihak, termasuk guru dan orang tua.

Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya minat baca adalah kurangnya bahan bacaan yang menarik dan sesuai dengan usia siswa. Meskipun pojok baca di kelas sudah disediakan, sering kali buku-buku yang tersedia tidak mampu menarik perhatian siswa. Entah apakah mungkin karena buku-buku tersebut telah dibaca semua dan jarang dilakukan pembaharuan. Selain itu, lingkungan sekitar yang tidak mendukung juga menjadi kendala; banyak siswa yang tidak terbiasa dengan budaya membaca di rumah, sehingga ketika mereka berada di sekolah, mereka tidak memiliki motivasi untuk melanjutkan kebiasaan tersebut.

Peran guru dalam mengawasi dan mendorong kegiatan literasi sangat penting. Namun, tanpa dukungan yang memadai dari lingkungan sekolah dan rumah, upaya ini sering kali tidak membuahkan hasil. Guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik agar siswa merasa betah untuk membaca.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kegiatan literasi. Selain itu, pemerintah juga harus terus berupaya menyediakan akses ke bahan bacaan berkualitas dan menarik bagi siswa. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan kegiatan literasi pagi dapat berfungsi secara optimal dalam meningkatkan minat baca siswa dan memperbaiki tingkat literasi nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun