Mohon tunggu...
farahslz
farahslz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Nature

Savana Bromo Munculkan Pesonanya Kembali Usai Kebakaran Besar

28 Oktober 2023   14:45 Diperbarui: 28 Oktober 2023   16:16 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Padang Savana Bromo atau dikenal juga dengan nama Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)  merupakan salah satu kawasan padang rumput luas yang terletak di bawah Gunung Bromo. Kawasannya membentang luas dengan pemandangan menakjubkan. Tempat ini menjadi destinasi wisata menarik dengan pemandangan yang tak kalah indahnya. Pemandangan ini sangat mengesankan bagi para pecinta fotografi sehingga sering dijadikan sebagai tempat mengambil foto untuk keperluan yang dibutuhkan.

Namun hal ini disalahgunakan oleh wisatawan, seperti yang tersebar di media sosial. Taman nan indah luas membentang terbakar disebabkan sepasang calon pengantin yang melakukan foto prewedding menggunakan flare yang dipegangnya, sehingga flare mengelilingi calon pasangan pengantin. Tetapi hal tersebut mengakibatkan flare merambat pada bagian rumput-rumput kering yang dapat terjadi kebakaran secara mudah hingga merambat ke seluruh permukaan taman.

Kejadian tersebut membuat geram akan aksi yang dilakukannya. Banyak yang berkomentar terhadap kejadian ini yang berdampak besar bagi makhluk hidup disekitarnya. Tidak hanya manusia yang merasakan tebalnya asap kebakaran yang timbul, tetapi makhluk hidup berupa hewan maupun tanaman di dalamnya terganggu hingga kehilangan habitat.  Selain itu, juga berdampak pada kerugian pemerintah dalam pemadaman kebakaran yang memakan banyak biaya karena memerlukan biaya yang tidak sedikit atau memerlukan beberapa alat bantu  untuk memadamkan api.

Selang beberapa bulan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru kembali hijau. Rerumputan mulai tumbuh di permukaan, meski sisa-sisa hitam masih tersisa dari kebakaran. Lahan yang hancur akibat kebakaran mulai terselamatkan. Rerumputan hijau tumbuh karena hujan yang turun setelah kebakaran yang dapat menyuburkan rumput. Membutuhkan waktu lama agar rumput hijau bisa tumbuh kembali dengan merata di area seluas itu. Selain faktor alam, masyarakat juga dapat ikut melakukan restorasi dan rehabilitasi dengan melakukan penanaman kembali.
Kondisi alam ini terlihat di salah satu media sosial yang terdapat kutipan
"Alhamdulillah keadaan padang rumput Bromo yang hijau dan semi hijau", tulis pemilik akun TikTok Dolan.Malang dalam keterangan videonya.

https://vt.tiktok.com/ZSNB6eCqo/

Kembalinya vegetasi dan alam kehidupan di kawasan ini merupakan tanda bahwa alam memiliki kemampuan pulih dan upaya konservasi yang berkelanjutan tampaknya membuahkan hasil positif. Hal ini juga memberikan peluang wisata alam berkelanjutan di Bromo yang dapat mendukung perekonomian masyarakat setempat.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kebakaran, anda bisa melakukannya sendiri dengan cara :
1. Melakukan patroli
Adanya kegiatan patroli salah satunya di tempat umum baik wisata maupun lingkungan sekitar dapat dilakukan pengawasan agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Dapat mendirikan sebuah pos jaga yang dapat digunakan sebagai tempat penjagaan daerah tersebut.
2. Mendeteksi kebakaran area atau lokasi sedini mungkin
Adanya kesadaran dirinya masing masing-masing terhadap hal yang akan dilakukan, tidak semena mena seenaknya sendiri. Jadi perlu memikirkan dampak yang akan terjadi di masa depan
3. Menyiapkan peralatan pemadam kebakaran
Untuk mengantisipasi kejadian dapat menyediakan peralatan pemadam kebakaran, seperti alat pemadam kebakaran karena dapat digunakan dalam situasi darurat.
4. Melakukan kegiatan edukasi
Kegiatan kepedulian lingkungan hendaknya dilakukan untuk memberikan edukasi atau penyuluhan yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap perlindungan pada bahaya kebakaran yang bisa berdampak pada berbagai pihak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun