Mohon tunggu...
Farah Rizky Farhanah
Farah Rizky Farhanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Daerah Istimewa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerjasama Rusia-Indonesia di bidang Pertahanan

3 Desember 2022   09:28 Diperbarui: 3 Desember 2022   09:30 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya Rusia untuk melakukan kerja sama di bidang pertahanan dengan Indonesia menjadi sebuah rintangan terbesar bagi hubungan kedua negara tersebut sehingga kedua negara perlu membangun hubungan antar negara yang baik dalam waktu yang cukup lama. Hubungan antar kedua negara yang baik, nantinya dapat memberikan dampak yang nyata bagi kepentingan nasional Rusia dan Indonesia serta dapat menghasilkan kontribusi aktif dan positif terhadap perubahan tatanan strategis regional dan global. Rusia yang berperan sebagai negara pemasok senjata utama bagi Indonesia melakukan ekspor senjata ke Indonesia.

Kesepakatan pembelian senjata ini salah satunya karena alutsista, sehingga bagi Indonesia untuk membeli senjata Rusia menjadi hal yang lebih mendesak dengan rencana pembelian senjata nantinya akan mencapai berat dengan nilai total US $ 850 Juta. Keadaan alutsista dari Tentara Nasional Indonesia saat itu sungguh mengenaskan sehingga untuk mengamankan wilayah Indonesia secara keseluruhan sangat sulit dikarenakan senjata yang tidak memadai, terlebih ditemukan banyak alutsista yang rusak sehingga tidak dapat difungsikan kembali dengan baik.

Hal ini berdampak pada sistem dari pertahanan militer Indonesia yang terus-menerus mengalami penurunan. Paket ini akan mencakup sepuluh helikopter pengangkut Mi-17 U-5, satu helikopter tempur Mi-35P untuk Angkatan Darat, dua puluh tank amfibi BMF-3F dan dua kapal selam untuk pasukan Angkatan Laut. Pada saat pengiriman senjata, tidak ada kontrak aktuak yang dilakukan sebelum proses pengiriman. Namun, paket paling berharga sebagai bagian dari pertahanan Indonesia adalah paket persenjataan yang digunakan untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut.

Peningkatan hubungan pertahanan Rusia dan Indonesia, lebih tepat diumpamakan seperti kembalinya ke masa lalu yang indah, terutama puncaknya pada akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an ketika Moskwa menyediakan sebagian besar perangkat keras militer Indonesia dan menjadikan pasukan pertahanan negara itu salah satu yang paling lengkap di Asia Timur. Antara 1959 dan 1965, Rusia memberi Indonesia satu kapal penjelajah, 14 kapal perusak, 14 kapal selam, delapan kapal patroli antisubmarine, 20 kapal rudal dan beberapa kapal torpedo motor dan kapal perang. Korps marinir Indonesia juga diperkuat oleh kendaraan lapis baja dan amfibi, serta penerbangan angkatan laut dengan helikopter ASW dan pembom II-28.

Pembentukan kontak kerja awal dengan Departemen Pertahanan Indonesia akhirnya dilakukan pada 21 Agustus 2014, dengan keputusan bahwa Rusia setuju untuk memberikan dana pinjaman sebesar USD 335 juta yang digunakan dalam pembelian enam pesawat tempur Sukhoi lainnya. Rencana awal Indonesia untuk membeli 12 Su-27 lagi ditangguhkan demi pesanan suku cadang dan pasokan lainnya selama lima tahun sebagai gantinya.

Indonesia awalnya merencanakan pembelian dua belas unit, tetapi menetap untuk sepuluh. Angkatan Darat baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membeli 13 helikopter. Kesepakatan senilai USD 335 juta, yang dibiayai oleh pinjaman bank Rusia, termasuk sistem avionik dan senjata canggih, barang-barang yang entah kenapa hilang dari pesanan Indonesia oleh Megawati. Pembelian baru dibayar di bawah anggaran kredit ekspor lima tahun senilai USD 3,7 miliar sebagai devisa yang disetujui disisihkan untuk peralatan militer bermutu tinggi.

Pada tahun 2020, Rusia mengekspor $671 juta ke Indonesia. Produk utama yang diekspor Rusia ke Indonesia adalah Besi Setengah Jadi ($ 143 juta), Briket Batubara ($ 141 juta), dan Pupuk Potassic ($ 83,9 juta). Selama 25 tahun terakhir ekspor Rusia ke Indonesia telah meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,22%, dari $387 juta pada tahun 1995 menjadi $671 juta pada tahun 2020. Selain itu, Rusia mengekspor layanan ke Indonesia senilai $39,6 juta, dengan Transportasi ($28.8M), Layanan bisnis lainnya ($4.8M), dan Perjalanan ($2,93 juta) menjadi yang terbesar dalam hal nilai.

Terdapat kontrak kerjasama yang juga telah ditandatangani kedua negara dan mulai menerapkannya di bulan Februari 2018, Indonesia dan Rusia menandatangani kontrak untuk membeli 11 jet tempur Sukhoi Su-35 senilai $1,14 miliar dengan dua unit pertama jet Sukhoi akan dikirim pada Agustus 2018 dan enam jet lainnya akan dikirim 18 bulan (Februari/Maret 2020) setelah kontrak mulai berlaku, dan tiga unit terakhir lima bulan kemudian pada bulan Agustus 2020. Kesepakatan itu diumumkan setelah Indonesia menyatakan pada bahwa mereka akan berusaha memperdagangkan minyak sawit, kopi, dan teh untuk jet tempur Rusia, dan akan memanfaatkan sanksi internasional terhadap Moskow.

Rusia menjadi salah satu dari pewaris dengan potensi di bidang teknologi militer dengan kemampuan yang luar biasa hingga dapat menciptakan serta membangun seluruh bagian penting yang diperlukan dalam senjata modern selain faktor lain yang diketahui. Seperti yang kita ketahui, bahwa Kementrian Pertahanan Rusia belum memiliki cukup dana yang dapat digunakan untuk proses pendanaan industri pertahanan Rusia dengan potensi yang sepenuhnya. Oleh karena itu, Rusia lebih terdorong untuk berusaha dalam melakukan ekspor produk persenjataan sehingga dapat mempertahankan tercapainya tujuan utama Rusia di industri pertahanan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun