Mohon tunggu...
farah putri
farah putri Mohon Tunggu... Aktor - mahasiswa di unusa

saya merupakan mahasiswa aktif semester 1 ynag berkuliah di unusa jurusan D3 keperawatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan, Pengobatan

7 November 2024   22:16 Diperbarui: 7 November 2024   22:23 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Batu ginjal (nefrolitiasis) adalah kondisi medis yang terjadi ketika mineral dan
garam dalam urin mengendap dan membentuk kristal yang keras di dalam ginjal. Batu
ginjal dapat bervariasi ukurannya, dari yang sangat kecil hingga sebesar bola golf, dan
terkadang dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat, terutama ketika batu
bergerak atau tersangkut dalam saluran urin. Menurut penelitian dalam Journal of
Urology (2021), prevalensi batu ginjal terus meningkat di banyak negara, terutama di
negara maju, dengan faktor gaya hidup, pola makan, dan kondisi medis lainnya
menjadi pemicu utama. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai
penyebab batu ginjal, gejala yang terkait, cara pencegahan, serta pendekatan
pengobatan terkini berdasarkan bukti ilmiah dari jurnal-jurnal medis. 

Penyebab Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk ketika urin mengandung terlalu banyak zat-zat tertentu
yang membentuk kristal, seperti kalsium, oksalat, asam urat, dan fosfat. Dalam
beberapa kasus, kondisi medis yang mendasari, pola makan yang tidak sehat, serta
faktor lingkungan dapat berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal. Beberapa
faktor utama yang meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal antara lain:


1. Dehidrasi
Salah satu faktor terbesar dalam pembentukan batu ginjal adalah dehidrasi. Ketika
seseorang tidak cukup mengonsumsi cairan, urin menjadi lebih terkonsentrasi, meningkatkan kemungkinan kristal mineral terbentuk. Penelitian dalam Journal of
Clinical Investigation (2021) menunjukkan bahwa dehidrasi memperburuk
pembentukan batu ginjal, karena urin yang terkonsentrasi dapat meningkatkan kadar
kalsium dan oksalat, dua bahan yang sering membentuk batu ginjal.

2. Pola Makan yang Tidak Sehat
Diet tinggi garam, protein hewani, dan oksalat dapat meningkatkan pembentukan batu
ginjal. Penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet (2020) mengungkapkan bahwa
konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan ekskresi kalsium dalam urin, yang meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal jenis kalsium oksalat. Selain itu, konsumsi makanan tinggi oksalat, seperti bayam, cokelat, kacang-kacangan, dan teh
hitam, juga dapat berperan dalam pembentukan batu ginjal. 

3. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Hipertensi, diabetes, obesitas, dan gangguan metabolik lainnya telah terbukti berkontribusi
terhadap pembentukan batu ginjal. Dalam penelitian yang diterbitkan oleh BJU
International (2022), ditemukan bahwa obesitas meningkatkan risiko batu ginjal
karena kadar insulin yang tinggi dan perubahan metabolik yang berhubungan dengan
obesitas dapat memengaruhi pembentukan batu. 

4. Faktor Genetik
Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam pembentukan batu ginjal. Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan
batu ginjal, seperti yang ditemukan dalam penelitian Nephrology Dialysis
Transplantation (2021), yang menyebutkan bahwa keluarga dengan riwayat batu
ginjal memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang sama.

Gejala Batu Ginjal


Batu ginjal sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, ketika batu
bergerak atau tersangkut dalam saluran urin, gejalanya bisa sangat menyakitkan. 

Beberapa gejala umum batu ginjal meliputi:


1. Nyeri Parah (Kolik Ginjal)
Nyeri tajam dan berdenyut pada punggung bagian bawah atau sisi tubuh adalah gejala
khas dari batu ginjal. Nyeri ini sering kali datang secara tiba-tiba dan bisa berpindah- pindah seiring pergerakan batu melalui saluran urin. Dalam penelitian yang
diterbitkan di The Lancet (2022), disebutkan bahwa kolik ginjal bisa berlangsung dari
beberapa menit hingga beberapa jam, dan dapat sangat mengganggu aktivitas sehari- hari. 

2. Darah dalam Urin (Hematuria)
Salah satu tanda paling umum batu ginjal adalah adanya darah dalam urin. Urin bisa
tampak merah muda, merah, atau cokelat akibat darah yang terlepas dari luka kecil
yang disebabkan oleh batu yang bergerak melalui saluran urin. Journal of Urology
(2020) melaporkan bahwa hematuria adalah salah satu indikator utama batu ginjal, meskipun tidak selalu diikuti dengan rasa sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun