Mohon tunggu...
Farah Nabilah
Farah Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

curiosity is mine.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Literasi Digital Rendah, Hoax Merajalela, Bagaimana Peran Antropolog Muslim?

25 Mei 2023   22:32 Diperbarui: 25 Mei 2023   22:36 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peradaban Islam pada abad ke-7 M - 15 M pernah menjadi kiblat ilmu pengetahuan di dunia, sehingga dari sinilah lahir para ilmuwan yang memiliki banyak karya besar dan sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan kehidupan manusia (Hanafi & Rizqi, 2022). Ilmu pengetahuan ada karena untuk membantu manusia dalam menjalani hidupnya, di mana ilmu pengetahuan yang semakin maju menjadi bukti nyata akan pemikiran manusia yang semakin kompleks. 

Lebih lanjut, pengaruh globalisasi juga tidak luput dari perjalanan perkembangan ilmu pengetahuan. Adanya globalisasi membuat berkembangnya teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi yang disebut dengan era digital. Era digital adalah era di mana teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. 

Perkembangan ilmu pengetahuan di era digital yang semakin maju menjadi tantangan bagi para Antropolog Muslim saat ini. Ditambah lagi apabila ilmu pengetahuan tersebut berkaitan dengan agama karena sangat rentan untuk merusak kebhinekaan antar umat beragama terutama di Indonesia yang memiliki berbagai macam suku dan agama. Antropolog Muslim di era digital perlu memahami bagaimana teknologi digital mempengaruhi agama dan keyakinan masyarakat Muslim karena selain berdampak positif, informasi yang tersebar di era digital juga dapat memberikan dampak negatif bagi para penggunanyakarena sifat penyebarannya yang cepat apabila tidak dibarengi dengan pemilahan informasi serta filtering yang tepat. Oleh karena itu, seorang yang berpendidikan, terkhusus bagi para Antropolog Muslim, wajib bersama-sama membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi digital.

Penerapan teknologi digital dalam agama telah membawa perubahan dalam cara umat Muslim mempelajari dan mempraktikkan agama mereka. Misalnya, dengan adanya platform pembelajaran online, umat Muslim dapat belajar agama dengan mudah dan fleksibel. Namun, pada saat yang sama juga terdapat risiko penyebaran ajaran-ajaran yang menyimpang serta risiko menipisnya toleransi antarumat beragama karena masuknya doktrin-doktrin agama yang menyimpang. 

Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga kerap disalahgunakan untuk melakukan penyebaran berita bohong atau hoax dan ujaran kebencian yang dapat berdampak buruk bagi toleransi dan kerukunan antarumat beragama.

Lalu, bagaimana tantangannya bagi para Antropolog Muslim???

Sebagai Antropolog Muslim yang dikaruniai pengetahuan, kemampuan berpikir serta menggunakan pikirannya untuk bernalat, terdapat tantangan dan hambatan untuk mencegah penyebaran hoax di media sosial, di antaranya :

1. Kesulitan dalam membedakan informasi asli dan palsu

Di era digital, informasi yang tidak benar dan palsu (hoax) dapat dengan mudah menyebar dan sulit untuk dibedakan keaslian informasinya, sehingga sebagai Antropolog Muslim perlu mengembangkan kemampuan kritis dan literasi informasi untuk membedakan informasi yang valid dan hoax.

2. Teknologi yang terus berkembang

Teknologi yang terus berkembang dengan cepat dan tidak menentu mengharuskan Antropolog Muslim untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi agar dapat mengatasi tantangan yang ada di masyarakat.

3. Meningkatnya polarisasi dan radikalisasi

Meningkatnya polarisasi dan radikalisasi di masyarakat dapat memperkuat penyebaran hoax dan mengancam kerukunan sosial. Hal ini membutuhkan kerja sama Antropolog Muslim dengan komunitas lokal untuk mempromosikan toleransi dan mengurangi polarisasi.

Lalu, bagaimana cara Antropolog Muslim mencegah penyebaran hoax di era digital???

Yang dapat dilakukan oleh Antorpolog Muslim, di antaranya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun