Mohon tunggu...
Farah Nabilah Husna
Farah Nabilah Husna Mohon Tunggu... Diplomat - Institut Pertanian Bogor (IPB)

Hello, my name is Farah Nabilah Husna. I was graduate of Communication studied at IPB.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Upacara Seren Taun Desa Sukaharja

5 Maret 2019   09:38 Diperbarui: 17 Maret 2024   00:16 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seren Taun adalah upacara adat panen padi masyarakat sunda yang dilakukan setiap tahun. Upacara Seren Taun merupakan acara penyerahan hasil bumi berupa padi yang dihasilkan dalam waktu satu tahun untuk disimpan ke dalam lumbung atau dalam bahasa Sunda disebut leuit.

Upacara Seren Taun yang diadakan satu tahun sekali dilaksanakan di wilayah Kampung Cijulang RW 09 Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Upacara ini bukan hanya suatu perayaan tapi juga sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, terlebih pada saat masa panen tiba. Warga Desa Sukaharja berharap Tuhan senantiasa selalu memberikan perlindungan hingga musim panen mendatang.

Acara meriah tersebut dihadiri oleh ketua Dewan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Paturahman, Kepala Desa Sukaharja Santoso, serta tokoh agama dan masyarakat sekitar.

Pengajian adalah awal dari rangkaian Upacara Seren Taun dan puncak upacara adat ini menampilkan aneka seni budaya tradisional, seperti penampilan tari Jaipong, Wayang Golek, serta santunan anak yatim. Warga pun berbondong-bondong mengarak dongdang. Dongdang adalah arak-arakan yang terdiri dari hasil bumi, makanan, atau kerajinan khas dari daerah Bogor. Arak-arakan dihias semenarik mungkin dan dibentuk seperti bentuk mesjid, istana, sepatu, tas, kapal laut, atau menyerupai hewan.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
                                     Dongdang yang dihias semenarik mungkin

tradisi turun-menurun yang masih dilestarikan sampai sekarang ini disambut dengan antusias oleh Warga Desa Sukaharja. Seren Taun merupakan wadah yang bisa mempersatukan kita, memperkuat budaya Sunda dan salah satu destinasi wisata yang sangat mencirikan kebudayaan lokal," ungkap Santoso, Rabu (27/2).

Santoso menjelaskan, bahwa dana yang digunakan untuk melaksanakan upacara seren taun berasal dari sumbangan warga. Warga Desa Sukaharja bertekad untuk terus melestarikan dan melakukan upaya-upaya perlindungan terhadap hukum-hukum adat, salah satunya upacara seren taun yang setiap tahun nya dilaksanakan dan sudah turun-menurun dari leluhurnya. (FN)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun