1. Hacker Pakistan menjual data 13 juta pengguna bukalapak di dark web
Hacker dengan code name gnosticplayers ini berhasil meretas 6 situs dengan jutaan akun dan dua dari situs tersebut berasal dari Indonesia. Sebelumnya hacker ini menjual 620 juta akun pada babak pertama, lalu 127 akun di babak kedua, 92 juta akun di babak ketiga, dan yang terakhir adalah 27 juta data pengguna. Seorang pengguna juga kebobolan saldo sebesar 40 juta rupiah.
2. Docker Hub
Sebanyak 190.000 data pengguna Docker Hub berhasil diretas dan diekspos oleh hacker. Data ini berupa username, kata sandi, token github & bitbucket.
3. Pencurian data rahasia dari Badan Intelejen Rusian (FSB)
Kelompok hacker yang menggunakan nama 0v1ru$ berhasil meretas perusahaan yang disewa oleh FSB, SyTech. Hacker ini berhasil mencuri sebesar 7,5 TB data rahasia dari Badan Intelejen Rusia. Kelompok ini lalu membagikan data ini dengan Digital Revolution, kelompok hacker yang meretas Quantum yang merupakan kontraktor dari FSB. Digital Revolution kemudian mempostingnya di twitter dan membagikannya ke berbagai media lain.Â
Ov1ru$ kemudian mengubah halaman depan SyTech dengan background hitam dan menambahkan "Yoba Face" untuk membuktikan bahwa mereka berhasil meretas situs tersebut.Â
Informasi yang diekspos antara lain, Rusia akan melakukan de-anonymization pengguna Tor. Tor menyediakan akses ke deep web dengan menyembunyikan identitas dan jejak penggunanya. Selain itu, Rusia juga berencana untuk menutup akses internetnya dengan dunia. Rencana ini telah disetujui Vladimir Putin demi menghindari cyber crime.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H