Assalamualaikum Wr. Wb.
Hallo pembaca, perkenalkan nama saya Farah Miya dari GB 8.
Kali ini saya akan membahas bagaimana peran farmasi di revolusi industri 4.0. Untuk tau lebih lanjut, silahkan dibaca dibawah ini !:)
Revolusi industri adalah suatu kegiatan dengan mengubah pola hidup, pola bekerja dan bagaimana berhubungan satu sama lain. Tetapi, untuk mengubah semua itu perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang tenaga kesehatan. Di daam revolusi industri, perlu adanya sektor kesehatan. Karena sektor kesehatan memiliki pengaruh kuat dalam era revolusi industri 4.0.
Selain memiliki pengaruh kuat dalam perkembangannya, pemanfaatan teknologinya pun dapat digunakan untuk memantau kesehatan seseorang atau memantau status kesehatan pasien dalam kepatuhannya mengkonsumsi obat yang sudah diresepkan. Hal ini sangat membantu tenaga kesehatan khususnya farmasi dalam mecapai keberhasilan/tujuan terapi pasien. Informasi yang disampaikan oleh DekanFikes Ns. Puguh Widiyanto, M.Kep. dalam kegiatan stadium generale, beliau menyampaikan bahwa harapan kedepannya farmasis bisa memenuhi kebutuhan pasar dalam era revolusi industri 4.0. Yulianto selaku narasumber dalam agenda kegiatan ini menyampaikan tentang literasi bahwa masyarakan dalam penggunaan obat masih sedikit dan beliau mengatakan bahwa penyakit itu dapat sembuh tanpa mengkonsumsi obat.
Selain dalam bidang revolusi industri, adanya bioteknologi farmasi di era ini menerapkan adanya IR 4 yang artinya ilmu molekular dasar terhadap hewan, tumbuhan dan lainnya untuk mendapatkan senyawa. Dan senyawa-senyawa yang dihasilkan inilah yang nantinya akan digunakan sebagai pengobatan dan preventif bagi masyarakat. Tetapi dibalik itu, masih ada kelemahan ataupun masalah dalam perkembangannya, salah satunya yaitu bahan baku yang masih dalam skala besar.
Dilihat dari kondisinya saat ini, Indonesia masih mengimpor bahan baku tersebut dan kurangnya wadah dari pemerintah untuk melakukan riset skala besar. Solusi yang dapat diharapkan untuk kedepannya, yaitu Indonesia dapat memproduksi bahan baku sendiri karena diketahui bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam nya yang besar dan diharapkan pemerintah lebih peduli untuk memfasilitasi perkembangan bioteknologi. Supaya kedepannya bioteknologi farmasi di era revolusi industri 4.0 dapat berjalan dengan baik.
Selain itu dalam aspek lainnya seperti di duni industri, misalnya dalam industri farmasi. Aspek yang perlu diperhatikan yaitu adanya aspek mutu yang baik. Aspek mutu yang baik akan melewati berbagai tahapan yang baik pula dimulai dari bahan baku sampai menjadi suatu kemasan, tentu akan menjamin keberhasilan dalam suatu produk. Untuk melalkukan efisiensi dan memiliki kualitas produk tersebut dibutuhkan adanya teknologi yang canggih. Salah satu contoh nya dapat dilihat pabrik baru di kawasan semarang yaitu pabrik yang memiliki lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 yaitu Pabrik Cairan Obat (COD).
Pabrik milik PT industri jamu dan farmasi sido muncul ini sudah diresmikan sejak penandatangan prasasti oleh menteri perindustrian RI Airlangga Hartanto. Pabrik ini dapat mengurangi adanya ketergantungan bahan baku impro yang berbasis kimia. Di tahun 2017, Kemenperin menganalisa bahwa industri farmasi tumbuh sebesar 6,85%.
Pabrik ini sudah lama didesain sesuai dengan kapasitas sebesar 80 juta sachet/bulan dengan sifat tertutup dan semi otomatis dan pabrik ini dapat menghasilkan 200 juta. Pabrik ini memiliki gudang bahan baku, bahan jadi , bahan kemas, ruang pengemasan primer hingga tersier dan pembuatan cairan obat dalam dan persiapan bahan baku dan tempat alat alat utility.
Dalam industri farmasi, kualtias sangat mempengaruhi semua sektor khusunya dalam apoteker. Tidak semua orang ingin memulai petulangan baru dan tidak semua orang mengambil keputusan dalam potensi tersebut dan mengarahkan apotek ke era digital ini. Seharusnya produsen produk farmasi memiliki sikap yang kompettitif dalam pertumbuhan yang kompleks. Regulator setiap hari lebih tertarik pada pemantauan produk yang berkelanjutan dan menyeluruh. Tidak setahun sekali, revisi lebih sering dicari dalam setahun. Itulah yang ditawarkan oleh teknologi Pharma 4.0, kontrol proses yang terus menerus dan real-time.
Peran yang  Dimainkan seseorang di Industri Farmasi 4.0. dalam  bidang Teknologi yang tersedia saat ini memungkinkan akan mengoptimalkan semua jenis proses fisik apotek. Apotek memiliki kapasitas besar atau peran  untuk memantau dan mengukur manajemennya dalam proses, misalnya, berulang. Menjadi seorang profesional akan meluangkan waktunya untuk tugas-tugas manual yang lebih sedikit. Sebaliknya, apoteker mungkin lebih berdedikasi untuk menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Menerapkan konsep ini membutuhkan lebih sedikit orang di lini produksi 4.0 Pharma untuk melakukan pekerjaan yang berkualitas tinggi. Pekerjaan ini dilakukan dengan tim dan memerlukan keterampilan yang berbeda diperlukan untuk memulai mereka. Ini perlu untuk pelaksanaannya untuk mengetahui industri, teknologi; memiliki analisis statistik dan program terkait mereka dan tentu saja, menganalisis data untuk membuat keputusan berdasarkan pada mereka.