Mohon tunggu...
Farah Miya
Farah Miya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peranan Mahasiswa sebagai Kaum Intelektual dan Wajah Organisasi KEMAFAR-UH

31 Desember 2018   17:20 Diperbarui: 31 Desember 2018   17:29 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hallo pembaca, perkenalkan nama saya Farah Miya dari GB 2.

Sebelum menulis peran mahasiswa sebagai kaum intelektual, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu kaum intelektual?

Seperti yang sudah dijelaskan oleh pemateri yaitu kak Bobby Sugara selaku Presiden BEM periode 2016/207 bahwa kaum intelektual adalah kaum terpelajar dan merupakan pemikul tanggung jawab yang besar atau semua yang bergehit secara professional serta terlibat dalam perkerjaan mental atau bisa diartikan juga sebagai kaum yang mempunyai pendidikan yang tinggi dengan menggunakan akal pikiran. Contohnya seperti mahasiswa. Sebagai kaum intelektual tentunya mempunyai fungsi yaitu sebagai penyambung lidah antara masyarakat dengan pemerintah. Di dalam tridarma perguruan tinggi yang meliputi:

  1. pengabdian
  2. penelitian
  3. pendidikan

Tridarma perguruan tinggi merupakan suatu kewajiban atau tanggung jawab mahasiswa sebelum selesai di perguruan tinggi. Tetapi dengan adanya tridarma perguruan tinggi, mahasiswa dirugikan karena dosen sibuk akan hal pengabdian maupun penelitian, sedangkan mahasiswa hanya memiliki elemen yaitu pendidikan saja. 

Di sisi lain, universitas hasanuddin termasuk perguruan tinggi yang memiliki tingkat pelayanan ataupun akademiknya hanya 40% dari 100%. Dan kita sebagai mahasiswa tentunya wajib memiliki surat aktif kuliah dalam bentuk hard copy, tetapi kita harus menunggu dalam 5 hari, karena menunggu salah satu bentuk pelayanan yang tidak baik. 

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan wadah bagi orang orang yang merasa memakai uang masyarakat agar bisa turun langsung ke masyarakat. 

Di BEM selalu ada pengabdian setiap tahunnya. Kemudian, mengapa mahasiswa setiap ada kenaikan BBM selalu demo? Karena tingkat penghasilan Indonesia masih ada yang dibawah Rp. 500.000. Lalu, apa solusi yang sebaiknya dilakukan pemerintah sebelum menaikkan BBM? Langkah pertama, sebaiknya pendapatan tidak boleh terlalu jauh jenjangnya, langkah kedua sebaiknya perkapita tidak boleh lebih dari Rp. 15.000.000 seharusnya minimal Rp. 2.000.000. Ketika pemerintah menaiki subsidi BBM dan kita menyetujui maka, masyarakat kelas menengah bawah siap menerima hukuman dan membuat masyarakat itu menderita. 

Kita sebagai penerima kebijakan antara mahasiswa dengan masyarakat yang disebut kaum intelektual sudah seharusnya mempunyai pemikiran bahwa kita harus menolong masyarakat dan termasuk diri sendiri jika ada kebijakan yang kita tidak bisa terima dan sudah sepatutnya kita harus lebih cerdas dibanding masyarakat, sehingga kita merasa mempunya posisi tinggi. Selain itu, di apotek, obat selalu diatas Harga Eceran Tertinggi dan akibatnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada apoteker rendah dan lebih cenderung kepada dokter karena apoteker cenderung ke bisnis. Contoh masalah seperti adanya vaksin palsu yang mengandung PCC yang disebabkan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan apoteker yang memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA). Sudah seharusnya apoteker memiliki tanggung jawab seperti melayani, memberi ilmu/informasinya kepada masyarakat. 

Menurut kak Bobby Sugara prinsip yang harus ditanamkan pada kaum intelektual bahwa "Jangan pernah mengabaikan masyarakat". Ketika ada masalah masyarakat, sudah seharusnya kita turun tangan untuk menyelesaikannya. Dan sebagai kaum intelektual harus menggunakan akal, pikiran yang kita punya, sehingga apabila kita tidak menggunakan akal pikiran kita dengan baik, maka kita belum disebut sebagai kaum intelektual. 

Dan sebagai mahasiswa disisi tridarma perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dan adapun pesan dari kak Bobby Sugara bahwa " ketika kita ingin aktif dibidang pelayanan, jangan semata-mata hanya karena uang ketimbang nyawa seseorang".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun