Mohon tunggu...
farahmedina
farahmedina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kota Jakarta : Perpaduan Tradisi dan Modernitas

14 Desember 2024   12:50 Diperbarui: 14 Desember 2024   12:37 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kota jakarta. Sumber ilustrasi: pintrest

Kota Jakarta merupakan contoh nyata dari perpaduan tradisi dan modernitas. Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta tidak hanya menjadi pusat ekonomi dan bisnis, tetapi juga kaya akan budaya. Event seperti Jakarta Fashion Week 2025 menampilkan tema "Future Fusion Traditional Meets Innovation", yang menunjukkan bagaimana tradisi dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Generasi muda di Jakarta aktif melestarikan warisan budaya melalui berbagai inisiatif, seperti perayaan Lebaran Betawi, yang menggabungkan kesenian tradisional dan kuliner Khas. Selain itu, restoran seperti Rumarasa Nusantara menawarkan pengalaman kuliner yang memadukan cita rasa tradisional dengan sentuhan modern.

Dengan berbagai museum, festival, dan pertunjukan seni, Jakarta terus merayakan keragaman budayanya sambil berinovasi di era digital.

Perpaduan tradisi dan modernitas di Jakarta mempengaruhi perkembangan budaya secara signifikan. Kebudayaan Betawi, sebagai identitas lokal, beradaptasi dengan arus globalisasi dan teknologi. Masyarakat kini menggunakan media sosial untuk mempromosikan kesenian tradisional, seperti ondel-ondel dan lenong, menjadikannya lebih relevan bagi generasi muda.kolaborasi musik, seperti menggabungkan gambang kromo dengan genre modern seperti jazz, memungkinkan seni tradisional diterima lebih luas.

 Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi untuk membuat konten budaya yang menarik di platform digital juga menjadi strategi penting untuk menarik minat generasi milenial.Melalui festival dan pertunjukan, masyarakat Betawi terus berupaya melestarikan warisan budaya sambil mengikuti perkembangan zaman.

Pemerintah juga berupaya melestarikan budaya melalui regulasi, seperti Peraturan Daerah tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi. Meski tantangan dari budaya asing dan perubahan sosial ada, upaya kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah diperlukan untuk menjaga keberlanjutan budaya Betawi di tengah perkembangan Jakarta yang pesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun