Mohon tunggu...
Farah Makalalag
Farah Makalalag Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 2 yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelebihan dan Kekurangan Implementasi Nanoteknologi pada Kosmetik

2 Mei 2023   21:59 Diperbarui: 13 Mei 2023   19:52 1924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di-era teknologi yang modern saat ini pengembangan teknologi nano atau nanoteknologi di berbagai aspek kehidupan sangat populer dan merupakan salah satu trend baru abad ini . Salah satu pengimplementasian teknologi nano tidak hanya pada bidang sains, namun sudah merambat ke bidang kosmetik dengan tujuan menjadikan komposisi kosmetik lebih baik dari yang ada sekarang. Berbagai perusahaan kosmetik berlomba-lomba mengikuti perkembangan teknologi nano.

Nanoteknologi merupakan ilmu inovasi, desain, karakterisasi, fabrikasi, dan penerapan struktur, perangkat, dan sistem dengan mengontrol bentuk dan ukurannya pada skala 1 hingga 1000 nanometer (nm). Dalam perkembangan kosmetik, nanoteknologi banyak digunakan untuk meningkatkan kinerja dan manfaat kosmetik yang dimana partikel mineral berukuran nano dicampurkan dengan bahan kosmetik lain, sehingga partikel sejenis atau berbeda jenis dapat menyatu dalam kosmetik. Selain itu, nanoteknologi digunakan untuk mengubah sifat material seperti warna, transparansi, kelarutan dan reaktivitas material. Produk kosmetik yang mengimplementasikan nanoteknologi bertujuan memiliki daya serap dan perlindungan yang lebih tinggi, memungkinkan bahan aktif dalam kandungan untuk lebih cepat dan efektif memperbaiki kerusakan sel dermal dan epidermis, sehingga kosmetik dengan ukuran nano inilah yang disebut dengan nano kosmetik. Aspek ini yang mendukung inovasi nano kosmetik terutama di pasar kosmetik Indonesia. Berbagai Produk kosmetik yang memanfaatkan nanoteknologi contohnya pelembab dan krim anti penuaan hingga produk perawatan rambut.

Memang tidak bisa dipungkiri saat ini masyarakat Indonesia berlomba-lomba menggunakan produk kosmetik untuk keperluan kecantikan baik perempuan maupun laki-laki, sehingga implementasi nanokosmetik begitu eksis dikalangan masyarakat Indonesia. Hal ini berlaku bagi produk kosmetik dan juga produk perawatan badan. Sudah banyak beredar berbagai produk nanokosmetik di pasar Indonesia.

Namun, menjadi kekhawatiran para ahli bahwa sifat pertikel/bahan berukuran nano yang terdapat pada produk mudah masuk ke sistem peredaran darah melalui kulit dan inhalasi serta menyebar dengan cepat ke berbagai organ tubuh. Bahan kosmetik dosis tinggi yang melampaui batas aman dapat menyebabkan disfungsi organ. 

Untuk masalah ini, diperlukan adanya regulasi dari pemerintah mengenai penilaian keamanan produk tersebut dan persyaratan aplikasinya agar partikel nano tidak menembus membran yang terhubung langsung ke pembuluh darah. Serta aspel lain yaitu harganya yang mahal dikarenakan fabrikasi yang canggih dan mahal menjadi pertimbangan khusus produsen dalam produksi nanokosmetik.

 source:

Menaldi, S. L. S. W. (2019). Teknologi nano di bidang dermatologi kosmetik. Media Dermato Venereologica Indonesiana.

Rahmi, D., Yunilawati, R., & Ratnawati, E. (2018). Pengaruh Nano Partikel Terhadap Aktifitas Antiageing Pada Krim. Jurnal Sains Materi Indonesia, 14(3), 235-238.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun