Mohon tunggu...
Farah Khalisha
Farah Khalisha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Undergraduate student majoring in International relations, University of Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serangan Houthi di Laut Merah: Ancaman dan Dampak Bagi Perdagangan Dunia

7 Maret 2024   18:23 Diperbarui: 10 Maret 2024   06:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak bulan November 2023 lalu, kelompok Houthi telah aktif melakukan penyerangan kepada kapal kapal di laut merah, terhitung hingga per saat ini (Maret, 2024). 

Serangan-serangan kelompok Houthi telah berdampak tidak hanya dalam geopolitik dan keamanan internasional, tapi juga memberikan dampak yang dahsyat pada perdagangan internasional, dimana laut merah merupakan salah satu jalur ekonomi dunia. 

Serangan kelompok Houthi ini merupakan dampak terbaru dari perang yang terjadi di Gaza. Kelompok Houthi mengaku bahwa mereka menyerang kapal-kapal Israel dan kapal-kapal yang terafiliasi, menuju, ataupun bertolak dari Israel. Kelompok Houthi mengatakan bahwa ini adalah sebagai bentuk dukungan mereka kepada Hamas. 

Namun, serangan kelompok Houthi ini menyerang banyak sekali kapal-kapal dagang yang melalui laut merah (The Red Sea) ini. Banyak kapal tanker dagang yang terkena serangan, terutama kapal-kapal milik Amerika Serikat menyebabkan Amerika Serikat geram akan serangan-serangan kelompok Houthi ini. Bersama dengan Inggris pada bulan Februari lalu, Amerika serikat melakukan serangan balik kepada kelompok Houthi di Yaman, sebagai tanggapan atas serangan yang terus berlanjut terhadap pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden. 

Mengutip dari Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd J. Austin III mengatakan bahwa serangan balasan dari AS dan Inggris ini bermaksud untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan milisi Houthi yang telah melakukan serangan-serangan secara sembrono dan mengacaukan stabilitas terhadap kapal-kapal AS dan internasional yang secara sah melakukan transit di laut merah. 

Diketahui, sejak gempuran balasan dilakukan oleh AS kepada kelompok Houthi, pelayaran yang menggunakan jalur laut merah telah menurun sebanyak 29%. Penurunan ini disinyalir lebih tinggi dibandingkan sejak dimulainya serangan Houthi pada November tahun lalu. Banyak kapal-kapal tanker yang telah menghentikan pengiriman mereka atau mengalihkan rute pengiriman mereka dan menghindari rute Laut Merah. 

Seberapa penting jalur Laut Merah dalam perdagangan Internasional? Bagaimana dampak serangan Houthi pada pasokan dunia?

Laut merah merupakan salah satu jalur utama dalam perdagangan global dan jalur yang paling efektif antara Asia - Eropa. Banyak perusahaan perusahaan besar dunia melewati jalur ini. Diperkirakan sekitar 12% perdagangan global melalui jalur ini, dan sejak penyerangan Houthi telah terjadi penurunan penggunaan kapal komersial dalam jalur Laut Merah menurut kapal Lloyd's List Intelligence. Penurunan ini diperkirakan hampir sebanyak 50%, UNCTAD juga mengestimasikan bahwa sekitar 42% volume perdagangan yang melalui terusan Suez telah turun selama dua bulan terakhir. 

Sebagai jalur perdagangan yang paling efektif dan efisien, Laut Merah memiliki banyak peran penting dalam perdagangan dunia dan global. Tanpa adanya jalur Laut Merah, rute yang harus ditempuh oleh kapal kapal akan lebih jauh, mereka harus menggunakan rute alternatif dengan memutari Benua Afrika. Melalui rute alternatif ini, perdagangan antara Asia-Eropa akan semakin menambah biaya dan waktu yang signifikan. Selain itu, rute yang lebih jauh juga berarti kebutuhan bahan bakar yang lebih banyak, hal ini kemudian dapat memicu guncangan dalam perekonomian dunia, terutama dengan inflasi yang masih tinggi dan rantai pasokan yang masih lemah pasca pandemi. 

Penurunan ini sebagai dampak dari serangan kelompok Houthi yang mana banyak kapal kapal tanker menghindari jalur Laut Merah dan memilih untuk melalui jalur baru dengan memutari Benua Afrika. Hal ini menyebabkan bahan bakar yang diperlukan untuk menempuh jalur alternatif Benua Afrika lebih banyak, selain itu dengan waktu yang dibutuhkan lebih lama juga menyebabkan gaji awak kapal naik dan kenaikan biaya asuransi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun