Mohon tunggu...
Farah Yuanita
Farah Yuanita Mohon Tunggu... -

seorang ibu yang juga aktif menulis media cetak dan online. Bagi yang ingin copas tulisan saya, akan sangat saya hargai bila konfirmasi terlebih dahulu, atau menuliskan link sumbernya dan nama penulis dengan jelas. Terima kasih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wempy Dyocta Koto: Tak Lupa”Kulitnya”, Meski Telah Mendunia

1 Juni 2014   12:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:52 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14015737491392841330


Go international adalah mimpi besar bagi banyak orang yang ingin melebarkan sayap usahanya agar semakin luas dan berkembang. Seperti yang dilakukan beberapa selebritis atau seniman Indonesia yang rela tinggal di luar negeri, bahkan berpindah kewarganegaraan untuk memperkenalkan karya-karyanya hingga ke seantero dunia. Tapi, hal berkebalikan malah dilakukan oleh seorang Wempy Dyocta Koto, CEO Wardour And Oxford dan Systec Group.

Lahir di Padangpanjang Sumatera Barat, tiga puluh delapan tahun yang silam, Wempy “kenyang” tinggal di luar negeri. Dibesarkan di Australia, lalu tinggal dan bekerja di berbagai kota dunia, antara lain di Singapura, Hongkong, London, San Fransisco dan New York. Puas melanglang buana dan sukses bersama timnya dalam meluncurkan produk dan layanan global untuk berbagai merek internasional seperti American Express, Sony, Nokia, Citigroup, Samsung, SAP, LG Electronics, Palm, Lenovo, BP dan Microsoft, Wempy seolah tak ingin menjadi “kacang yang lupa akan kulitnya”. Karena meski hidup dan besar di luar negeri, Wempy tak melupakan tanah leluhurnya.

Pada tahun 2012, ia memutuskan pindah dari London lalu tinggal di Jakarta untuk mengabdikan diri bagi kemajuan bisnis  Indonesia. Wempy bertekad untuk menjadikan perusahaan-perusahaan Indonesia mampu tampil sebagai perusahaan global yang diakui dunia. Dengan pengalamannya di kancah internasional, seperti menjadi Direktur Regional untuk seluruh Eropa, Timur Tengah dan Afrika di Wunderman, yaitu jaringan pemasaran terbesar di dunia, Wempy mampu membawa merek-merek lokal, seperti Kebab Turki Baba Rafi,Tinker Game dan Sour Sally memasuki pasar internasional dan dikenal di negara-negara lain.

Kontribusi Wempy pada perkembangan bisnis di Indonesia pun diakui oleh pemerintah sehingga tak ragu menunjuknya sebagai Strategy Director untuk SMEE Summit dalam rangkaian acara APEC 2013. Ia juga menjabat sebagai penasihat internasional untuk ASEAN, yaitu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Selain itu, sebagai anggota KADIN, Wempy juga dituntut untuk bisa mendorong kewirausahaan dan perdagangan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun