[caption id="attachment_309903" align="alignnone" width="425" caption="M. Ajie Santika (sumber swa.co.id)"][/caption]
Pernah kah kita mengalami kebingungan saat harus menuliskan keterampilan dan keahlian yang kita miliki pada selembar form isian riwayat hidup (CV) saat melamar di suatu perusahaan? Apa ya keterampilan kita? Kemudian kita berpikir lebih keras lagi, apa pula keahlian kita yang terasa bernilai dan kira-kira dibutuhkan oleh perusahaan sehingga kita layak untuk diterima? Untuk menuliskan satu saja sepertinya kita sulit sekali menemukannya. Beranjak ke pertanyaan selanjutnya, prestasi yang pernah diraih. Kembali kening kita berkerut-kerut. Mulailah kita menggali “sejarah” kehidupan kita. Flashback ke bangku sekolah dasar, SMP, SMA, lalu di tingkat perguruan tinggi. Barangkali ada satu dua kejuaraan atau perlombaan yang layak kita isikan disitu. Kalau toh menemukannya, kadangkala kita masih ragu menuliskannya karena tidak yakin apakah hal itu layak disebut sebagai prestasi yang memiliki nilai jual di mata perusahaan.
Akan tetapi, hal itu mungkin tidak akan pernah dialami oleh Muhammad Ajie Santika, CEO Tinker Games (PT Tinkerindo Interaktif), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang mobile game developer, yang baru-baru ini berhasil menembus pasar game Jepang dengan aplikasi game-nya yang bernama Inheritage. Di usia yang terhitung muda, pria kelahiran Bandung, pada 10 Agustus 1989 ini menguasai sederet keahlian yang sangat menunjang di era modern seperti sekarang ini. Sebagai lulusan School of Business and Management ITB, Ajie menguasai banyak hal di bidang marketing, sepeti market research, market analysis, consumen behaviour, marketing strategy, marketing management, product management, brand development. Kemudian dari keberaniannya untuk langsung terjun ke dunia entrepreneur yang menjadi passion-nya, dengan mendirikan dan menjadi CMO Siete Café pada Mei 2012, terasah pula keahlian-keahlian yang hanya bisa dimiliki dengan “jam terbang di lapangan”, seperti social networking dan collaborative networks.
Bila untuk sebagian remaja, hobi pada video games lebih banyak menghabiskan waktu dan biaya saja, bahkan tak jarang berdampak negatif seperti jadi kurang berprestasi atau malas bergaul dengan orang, tapi hal ini tidak berlaku pada Ajie. Sebab, berawal dari kecintaannya pada hobi ini, Ajie bergabung dengan tiga teman yang sebelumnya membentuk Tinker Games dan menjadikan kecintaannya pada video games menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Tinker Games yang sebelumnya dibentuk pada tahun 2011 untuk mengikuti berbagai kompetisi, lalu pada perkembangannya menjadi sebuah perseroan yang didirikan pada tahun 2012. Didukung dengan berbagai keahliannya di bidang marketing dan mobile game development, Ajie pun meraih beragam prestasi bersama PT. Tinkerindo Interatif. Diantaranya adalah dengan game andalan mereka, yaitu Inheritage, pernah menduduki peringkat pertama Top Paid Apps di AppStore. Dengan game yang sama, Tinker Game juga pernah meraih penghargaan The Best Prototype di ajang Prototype Award yang diselenggarakan Segitiga.Net.
Beberapa kejuaraan lain juga sempat menempatkan Tinker Game pada posisi terhormat, seperti juara dua pada Indonesia Game Show kategori Feature Phone, juara tiga di ajang Nokia Game Developer War 3, juara tiga di Creative Industry Festival yang diadakan oleh Kementerian Perindustrian RI dan juga pernah bertengger di Top 5 Application di ITB Workshop Windows Phone 7 Application Contest.
Ke depan, Ajie bersama teman-temannya di Tinker Games berharap bisa lebih berperan dalam memajukan industri kreatif digital Indonesia agar bisa bersaing di dunia. Hal ini bukanlah tidak mungkin terjadi mengingat perkembangan smartphone di Indonesia yang sangat pesat sehingga secara tidak langsung berdampak pada penjualan mobile games. Nah, bila kita mencintai suatu hobi lalu melengkapi diri dengan berbagai keahlian, bukan tak mungkin kita bisa menjadi pengusaha yang sukses menjalankan suatu bisnis yang bermula dari sekadar hobi.Siapa yang mau mengikuti jejak Ajie berikutnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H