Pekalongan -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pekalongan di Desa Kedungkebo, Kecamatan Karangdadap, mengembangkan inovasi kreatif dengan mengolah limbah minyak goreng jelantah menjadi lilin aromaterapi. Langkah ini diambil sebagai bagian dari program kerja pemberdayaan masyarakat sekaligus solusi pengelolaan limbah rumah tangga.  Kegiatan tersebut diawali dengan Sosialisasi kepada Ibu-ibu PKK mengenai cara mengubah minyak jelantah yang biasanya dibuang menjadi produk bernilai guna. Proses pembuatan lilin melibatkan bahan sederhana seperti  Bahan :
1. Minyak jelantah
2. Arang aktif
3. Palm Wax
4. Pewarna lilin
5. Sumbu Lilin
6. Essense Oil
7. Air
Alat  :
1. Panci
2. Gelas lilin
3. Spatula
4. Kompor
5. Gas
Cara pembuatan :
1. Siapkan minyak jelantah lalu gabungkan menjadi satu wadah dan disaring.
2. Masukkan arang aktif ke dalam wadah minyak jelantah. (perbandingan 1:1)
3. Diamkan minyak jelantah yang telah dicampur arang aktif selama satu hari.
4. Setelah itu saring minyak jelantah agar terpisah dari arang aktif.
5. Siapkan 2 panci( 1 besar 1 kecil).
6. Masukkan air ke panci besar secukupnya lalu didihkan.
7. Setelah mendidih masukkan minyak yang telah disaring ke panci kecil lalu letakkan panci di atas air yang sudah mendidih tadi.
8. Aduk aduk minyak nya agar panas merata setelah itu masukkan palm wax dan aduk terus menerus sampai merata ( perbandingan minyak dengan palm wax 1:1)
9. Setelah tercampur merata masukkan pewarna lilin lalu aduk sampai warna berubah.
10. Setelah berubah warna masukkan essense oil untuk aromaterapi nya.
11. Setelah tercampur rata semua masukkan minyak ke dalam gelas lilin.
12. Lalu masukkan sumbu ke dalam gelas yang sudah diisi tadi.
13. Diamkan selama beberapa jam hingga mengeras.
14. Selesai.
Koordinator KKN, Ronald Hidayat, mengungkapkan bahwa program kerja ini bertujuan untuk mengurangi limbah sekaligus memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. "Kami ingin memberikan solusi praktis agar limbah jelantah dapat dimanfaatkan, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga," jelas Ronald. Â
Masyarakat Desa Kedungkebo, Kecamatan Karangdadap merespons positif program kerja ini. Salah satu warga Ibu Lilis Setyawati, merasa terbantu dengan pelatihan tersebut. "Dulu minyak jelantah saya buang karena tidak tahu cara memanfaatkannya. Sekarang, saya bisa membuat lilin yang wangi dan bermanfaat," ungkapnya dengan antusias. Â
Melalui inovasi ini, mahasiswa KKN Universitas Pekalongan berhasil menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kreatif dalam mengelola limbah. Program kerja ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H