Mohon tunggu...
Farah Hanin Dhiya Amanda
Farah Hanin Dhiya Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswi

Mulailah dari diri sendiri dulu, biarlah Tuhan yang menyempurnakan langkah baik kita.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mampukah Kualitas Industri Hiburan Menjadi Penunjang Kemajuan Ekonomi Indonesia?

25 Mei 2021   10:00 Diperbarui: 25 Mei 2021   10:10 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Melalui keberagaman budaya dan kecanggihan teknologi, kemajuan industri hiburan suatu negara dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan perekonomian negara. Bangtan Boys atau yang lebih dikenal dengan BTS merupakan salah satu boyband Korea Selatan yang kepopulerannya melejit hingga ke seluruh penjuru dunia. Dilansir dari CNBC pada tahun 2018, BTS ditaksir menyumbang USD 3,6 Miliar per tahun bagi ekonomi Korea Selatan. Jika BTS bisa mempertahankan kepopulerannya, maka BTS dapat menyumbangkan lebih dari $ 37 Miliar atau sekitar Rp 521,1 Triliun untuk ekonomi Korea dalam sepuluh tahun ke depan.

Permusikan K-Pop memang sedang merajai dunia musik internasional. Sudah tidak perlu ditanyakan lagi bahwa kualitas musik mereka memang patut diacungkan jempol. Kualitas vokal mereka dalam bernyanyi dan rapp sangat memukau. Kemampuan menari mereka dalam dance di setiap lagunya pun begitu menarik. Musik K- Pop sendiri memang terdengar unik dan berbeda dari jenis musik lainnya. Mungkin ini salah satu alasan kenapa musik K-Pop begitu diminati oleh para pencinta musik. 

Pesatnya perkembangan teknologi zaman sekarang mampu membawa permusikan mereka saling bersaing di kancah internasional. Setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing. Adat dan budaya setiap negara berbeda-beda. Musik Indonesia tidak bisa disamakan dengan musik K-Pop atau pun musik western. Namun kita juga harus mengikuti perkembangan musik zaman sekarang dengan menciptakan musik yang dikemas secara bagus dan menarik.

Dengan kecanggihan teknologi saat ini, kita mampu menunjukkan ke seluruh dunia bahwa inilah ciri khas musik Indonesia. Inilah peluang untuk kita supaya dapat mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia dengan memperkenalkannya ke bangsa lain. Ada banyak artis atau musisi Indonesia yang berbakat dan bertalenta. Hal ini ditunjukkan dengan karya-karya mereka yang dapat diterima oleh orang banyak.

Lagu "Mungkin Hari Ini Esok atau Nanti"  yang dinyanyikan oleh Anneth menjadi salah satu contoh, bahwa karya anak bangsa kita juga dapat dinikmati oleh negara lain. Video musik "Mungkin Hari Ini Esok atau Nanti" sudah ditonton hingga 86 juta kali dalam kurun waktu tujuh bulan. Bahkan lagu tersebut sudah dicover dalam versi inggrisnya. 

Lagu "Syantik" yang dinyanyikan oleh Siti Badriah pun sempat menjadi lagu yang populer pada tahun 2018. Hingga sekarang, video musiknya sudah ditonton hingga 641 juta kali. Namun sayangnya, hal-hal yang menginspirasi itu justru tertutupi oleh berita-berita kontroversi. Pada hakikatnya, publik figur harus mampu memberikan pengaruh baik bagi para penggemarnya ataupun khalayak umum. Pihak media pun seharusnya selalu cerdas dan selektif dalam menyebarkan berita-berita terkait kehidupan para selebriti. 

Mereka juga manusia. Mereka berhak memiliki privasi dalam kehidupannya. Beritakan sesuatu yang sepatutnya. Berita skandal para artis hendaknya tidak perlu terus-menerus dinaikkan. Tidak sepantasnya seorang publik figur saling berselisih, saling mencaci, dan menghina melalui media sosial. Bersikap baik di hadapan kamera bagi seorang publik figur sangat diperlukan. Bukan berarti pencitraan. Memberikan pengaruh positif bagi orang lain dengan cara yang benar senantiasa dilakukan untuk menginspirasi orang banyak. 

Selain musik, film pun menjadi salah satu bentuk karya seni yang banyak diminati. Dilansir dari kompas, wakil presiden Jusuf Kalla menyatakan industri perfilman Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Hal itu terlihat dari jumlah penonton yang terus meningkat. Beliau menambahkan, jika industri perfilman semakin berkembang, nantinya akan memicu perkembangan industri penunjangnya. Menurut beliau hal itu bagus untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

Akan lebih bermakna jika karya-karya mereka diapresiasi dalam bentuk penghargaan yang bergengsi. Dengan memperbanyak acara penghargaan yang kualitasnya bukan main-main. Jadi, mereka akan berlomba-lomba untuk menghasilkan karya yang menakjubkan. Menjadikan program-program TV sebagai wadah untuk menampung karya-karya dari berbagai musisi atau pun aktor dan aktris. Bukan malah membahas tentang masalah hidup mereka atau memamerkan kekayaannya.

Selain itu, mempromosikan karya-karya tersebut hingga ke luar negeri. Negara-negara tetangga contohnya. Jika di negeri sendiri sudah banyak yang meminati, apa salahnya memamerkannya ke luar negeri sebagai salah satu langkah untuk melestarikan dan mengembangkan adat dan budaya Indonesia. Tingginya antusias lebih dari penggemar internasional terhadap musisi atau aktris kita, memungkinkan negara kita semakin dibanjiri oleh wisatawan asing. Industri lain yang berhubungan dengan ini pun akan ikut meningkat seiring waktu dengan meningkatnya kualitas industri hiburan.

Menjadikan industri hiburan negara ini sebagai sorotan positif serta panutan bagi masyarakatnya, akan membawa pengaruh baik bagi peradaban bangsa Indonesia. Dengan mengutamakan bakat dan prestasi, akan berdampak baik bagi semua pihak yang menjalankannya. Jika suatu saat industri hiburan kita memang mengalami perubahan yang sangat baik, pemerintah mungkin dapat turut mendukung para pelaku industri hiburan untuk selalu menghasilkan karya-karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun