Melihat fenomena yang ada di sekitar daerah tempat tinggal dimana terjadi pencemaran air dan melihat aliran selokan air yang sangat pekat dan bau ternyata dipenuhi oleh limbah detergen dan juga menumpuknya sampah tempurung kelapa membuat daerah terlihat kumuh, didukung dengan data yakni rata-rata penggunaan detergen tiap rumah tangga sebesar 50 gram/hari, sehingga sebagai anak muda kita harus dapat memecahkan masalah diantara keduanya sehingga dibutuhkan teknologi tepat guna dan sederhana yang dapat diterapkan oleh masyarakat. Itu lah mengapa saya berencana dengan memanfaatkan tempurung kelapa dan batu kapur untuk kombinasi media saring guna mengolah limbah detergen sebelum dibuang. Dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar membuat teknologi ini pasti sangat bisa diterapkan oleh masyarakat.Â
Alat yang dibutuhkan juga tidak sulit didapatkan yakni membutuhkan 3 tabung dan pipa, sesuai pada gambar tabung A digunakan untuk menampung limbah detergen yang ada nantinya partikel tersusrrpensi tersebut akan mengendap lalu air tidak akan sekeruh awalnya selanjutnya masuk pada tabung B yang berisi pecahan batu kapur memanfaatkan proses oksidasi dan selanjutnya masuk pada tabung C yang berisi tempurung kelapa yang memanfaatkan kinerja mikroba. Lalu hasil akhir kandungan detergen pun berkurang dan lebih ramah terhadao lingkungan.
INOVASI ANAK MUDA UNTUK INDONESIA
KARYA : FARAH HANAFIYAH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H