Mohon tunggu...
farah ghina
farah ghina Mohon Tunggu... Lainnya - Pustakawan SMPN 6 Yogyakarta

background pendidikan saya adalah ilmu perpustakaan, dan saya juga bekerja di dunia perpustakaan, bagi saya perpustakaan adalah hal yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Bencana Alam Gunung Merapi Terhadap Struktur Tatanan Sosisal Masyarakat Di Desa Tawamangu Kemalang

17 Desember 2024   17:44 Diperbarui: 17 Desember 2024   19:54 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Nama :Indra Wardana 

NIM : 23105040064

PRODI : Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Instansi : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta


Bencana alam merupakan suatu fenomena atau peristiwa yang tidak dapat dihindarkan oleh siapapun baik itu bencana alam kecil dan bencana alam besar yang tentunya di sebabkan oleh alam itu sendiri. Tetapi seiring berjalannya waktu bencana alam juga bisa disebabkan  oleh manusia itu sendiri karena keegoisan nya dan juga bertindak hanya untuk kepentingan pribadi contohnya bencana alam banjir karena meluapnya Sungai yang di sebabkan oleh manusia dengan membuang sampah seenaknya kesungai dengan jangka waktu yang Panjang sehingga sampah menumpuk dan membuat saluran Sungai tersumbat. Contoh lainnya yaitu penebangan pohon secara besar-besaran karena digunakan untuk kepentingan pribadi yang digunakan untuk ladang bisnis sebuah Perusahaan yang mengakibatkan kegundulan hutan dan bencana alam seperti tanah longsor, banjir dapat terjadi serta haabibat satwa yang terancam punah karena tempat tinggalnya tergusur karena ulah manusia itu sendiri. Bencana alam juga dapat mengubah struktur tatanan sosial pada sebuah wilayah, dampak yang terjadi pada Masyarakat dapat berupa merubah ekonomi, budaya dan adat istiadat setempat, serta peran agama dapat berubah pasca bencana alam tersebut terjadi (Sabir, 2016). Lalu kita fokus terhadap bencana alam Gunung Merapi yang dimana bencana alam gunung Merapi atau biasa kita kenal dengan istilah erupsi atau letusan. Gunung Merapi terletak di Tengah-tengah dua provinsi yaitu provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan provinsi Jawa Tengah, Gunung Merapi biasanya mengeluarkan lahar panas atau biasa kita kenal dengan sebutan awan panas hampir setiap hari. Dan juga untuk saat ini status dari gunung Merapi tersebut ialah siaga level lll dengan jarak aman 6 km dari puncak Merapi (Berita Terkini Gunung Merapi Hari Ini, n.d.).

Letusan gunung Merapi pada tahun 2010 merupakan letusan yang sangat besar terjadi yang membuat dampak begitu besar terhadap masyarakat sekitar desa tersebut, khususnya pada desa Tawangmangu. Pada tahun 2010 merupakan bencana yang sangat besar terjadi yang menimpa desa tersebut, karena ini merupakan letusan Gunung Merapi yang sangat besar sehingga membuat masyarakat desa setempat harus mengungsi ketempat yang aman yaitu di barak pengungsian sekitar kecamatan Prambanan, para pengungsi yang berasal dari berbagai desa dan kecamatan berkumpul jadi satu ditempat yang sama dengan kondisi yang memperhatinkan, mereka tidur beralaskan seadanya, kekurangan pakaian, dan pada peristiwa ini mengubah struktur tatanan sosial masyarakat mulai dari mengubah kegiatan sehari-hari mereka yang tadinya kebanyakan merupakan seorang petani dengan adanya peristiwa bencana alam tersebut membuat para petani gagal panen, kehilangan lahan akibat tertutup oleh abu vulkanik, lalu juga banyaak warga yang kehilangan tempat tinggalnya, kehilangan hewan ternak dan masih banyak lagi. Tidak hanya itu saja tetapi agama juga mengalami perubahan terutama pada saat ritual keagaaman itu berlangsung seperti banyak yang melupakan tradisi mereka karena pada saat berada di barak pengungsian mereka hanya melaksanakan sholat dan kewajibannya masing-masing tidak menggunakan unsur kejawen pada saat itu, karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Dari akibat atau perubahan tersebut membuat Masyarakat harus memulai kehidupan yang baru setelah letusan Gunung Merapi termasuk perubahan pada struktur tatanan sosial pada desa tersebut. Seperti merubah struktur dalam organisasi pada desa tersebut sehingga banyak warga yang meninggalkan tempat tersebut untuk menghindarkan dan meminimalisir hal tersebut terjadi lagi.  Dan juga masyarakat setempat memaknai peristiwa tersebut sebagai peringatan bagi kita semua bahwa kita hidup berdampingan dengan alam, kita memanfaatkan bagian dari alam maka kita juga harus menanggung resiko yang ada dan dampak kedepannya jika suatu peristiwa itu terjadi lagi. Pada konteks desa ini perubahan yang terjadi akibat erupsi Gunung Merapi tersebut tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang sama juga berada di kaki Gunug Merapi yang jaraknya lebih dekat dari puncak Merapi. Perubahan struktur sosial pada desa ini membuat ketua Rt setempat kewalahan karena banyak warga yang trauma oleh letusan Merapi tersebut (Ardi & Sumunar, 2017).

Banyak struktur fungsi sosial yang berubah antara individu dengan individu lainnya pasca erupsi terutama pada fungsi agama pada setiap individu di desa tersebut. dengan adanya peristiwa bencana alam tersebut ada sisi hal yang bisa di ambil yaitu kerukunan warga yang semakin erat karena pasca letusan Merapi tersebut mengumpulkan semua warga pada satu tempat yang sama begitupun dengan agama yang semakin kuat dan semakin kental adat istiadat yang berlaku pada desa tersebut. Dalam konteks agama masyarakat desa tersebut juga merasakan dampak perubahan sosial dalam tradisi yang mereka lakukan, jika sebelumnya tidak ada tradisi yang rutin dilakukan untuk memberikan sesaji kepada Gunung Merapi, tetapi setelah pasca erupsi kegiatan memberikan sesaji kepada Gunung Merapi sebagai rasa syukur masyarakat terhadap apa yang telah diberikan oleh Merapi seperti pasir tambang yang melimpah dan diambil oleh Masyarakat setempat yang tentunya harus mempunyai izin untuk penambangan yang legal, tanah yang subur, kekayaan alam yang melimpah dan masih banyak lagi.

Perubahan sturuktur sosial yang terjadi pada desa tersebut bukan hanya seperti yang sudah dijelaskan diatas tetapi perubahan yang terjadi juga pada pekerjaan warga setempat yang tadinya hanya sekedar seorang petani dan memelihara hewan ternak saja tetapi pasca erupsi tersebut warga sekitar mulai memiliki pekerjaan yang berbeda-beda ada yang bekerja sebagai supir truk untuk mengangkut muatan pasir yang didapat dari Merapi pasca erupsi, bekerja keluar kota karena untuk menghindari letusan tersebut Kembali terjadi, dan ada juga yang bekerja di tempat wisata Gunung Merapi (Nurmasari & Rosyida, n.d.), dan juga pasca erupsi Merapi tersebut banyak wisata baru yang muncul dan ini juga digunakan untuk warga setempat bekerja dibawah naungan Taman Nasional Gunung Merapi. Perubahan yang terjadi pada desa tersebut bukan hanya itu saja melainkan juga terkait populasi manusia atau warga yang berkurang di desa tersebut, di desa tersebut memang tidak ada korban jiwa pada saat erupsi letusan Gunung Merapi tersebut tetapi, setelah kejadian tersebut banyak warga yang lebih memilih keluar dari desa tersebut agar lebih aman dan untuk mendapatkan pekerjaaan yang lebih baik lagi serta kehidupan yang baru.

Jadi pada initinya bencana alam letusan Gunung Merapi ini dapat merubah sturktur tatanan sosial masyarakat khususnya pada desa Tawangmangu. Perubahan yang terjadi juga berbagai macam seperti penjelasan diatas seperti perubahan struktur organisasi yang ada pada desa tersebut, perubahan dalam sektor ekonomi, agama yang berubah menjadi sangat sakral pada desa tersebut serta perubahan sikap individu dalam bermasyarakat. Jadi Kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan essay singkat ini yaitu bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja dan juga tidak memandang tempat dimana kita berada, maka dari itu kita harus selalu waspada dan tidak merusak lingkungan yang ada agar mengurangi penyebab dari bencana alam tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ardi, A. S., & Sumunar, D. R. S. (2017). ANALISIS RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG. Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian, 15(1). https://doi.org/10.21831/gm.v15i1.16243

Berita Terkini Gunung Merapi Hari Ini. (n.d.). https://www.kompas.com/tag/gunung-merapi

Dzofir, M. (2017). AGAMA DAN TRADISI LOKAL ( STUDI ATAS PEMAKNAAN TRADISI REBO WEKASANDI DESA JEPANG, MEJOBO, KUDUS). IJTIMAIYA: Journal of Social Science Teaching, 1(1). https://doi.org/10.21043/ji.v1i1.3104

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun