Mohon tunggu...
Farah Fadhilah
Farah Fadhilah Mohon Tunggu... Freelancer - undergraduate biology student

an omnomnomnivore.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fakta di Balik Burung Merpati sebagai Simbol Cinta

17 Desember 2019   23:36 Diperbarui: 21 Juni 2021   08:13 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pigeons (burung merpati) juga disebut sebagai rock dove atau rock pigeon. Mereka termasuk ke dalam Famili Columbidae dan Genus Columba. Berbagai jenis varietas Columba livia ditemukan di seluruh dunia termasuk Pouters dan Fantails. Burung merpati juga merupakan burung yang semi-colonial (Marchesan 2002: 250; Zareen dkk. 2016a: 195).

Seperti yang kita ketahui, burung merpati putih (Columba livia var. domestica) kerap kali dilambangkan sebagai simbol cinta. Simbol cinta tersebut diambil dari warna bulu dari merpati itu sendiri. Bulu merpati yang berwarna putih dianggap sebagai simbol kesucian dan ketulusan. 

Baca juga: Taj Mahal, Simbol Cinta Abadi

Selain itu, energi positif yang dipancarkan oleh burung merpati juga dijadikan alasan mengapa burung tersebut dianggap melambangkan jenis cinta yang spesifik, yaitu cinta yang murni (pure love). Alasan lain mengapa merpati putih mewakili cinta adalah karena suara "coo" yang dibuat oleh burung merpati ketika mereka "berbicara" satu sama lain (Sun Signs 2015: 1).


Kesetiaan yang dilambangkan oleh burung merpati didukung oleh sistem kawin nya yang merupakan monogamy. Monogamy merupakan sistem kawin dimana hewan tersebut tidak akan kawin dengan individu lain selain dengan pasangannya (Zareen dkk. 2016a: 195). 

Baca juga: Mengapa Bunga Mawar Dianggap sebagai Simbol Cinta?

Kesetiaan tersebut ditandai dengan ikatan dengan pasangan jangka panjang, tingkat berpisah yang rendah, dan rendahnya tingkat kopulasi dengan individu lain selain pasangannya (Marchesan 2002: 250). Kedua pasangan bertanggung jawab untuk membuat sarang dan menginkubasi telur. Memberi makan anaknya juga menjadi tugas utama kedua pasangan merpati (Zareen dkk. 2016b: 118).

Pasangan merpati bertanggung jawab untuk tidak meninggalkan satu sama lain sepanjang hidupnya. Namun, pasangan tersebut dapat berpisah dengan mengisolasi kedua pasangan atau dengan kematian salah satu pasangan (Zareen dkk. 2016b: 116). Jika mereka terisolasi dari pasangannya untuk waktu yang lama atau salah satu dari pasangannya mati, maka mereka mencari pasangan baru. 

Baca juga: Meneguhkan Cinta Supaya Tidak Mudah Terombang-ambing oleh Keadaan

Perilaku ini penting untuk mempertahankan perawatan anak-anak mereka. Perilaku courtship ditunjukkan oleh Columba livia jantan dengan menyanyi, menari, dan berusaha meraih si betina. Semua kualitas hubungan seperti cinta, kesetiaan, keyakinan, dan tanggung jawab semuanya ditunjukkan pada burung merpati, menjadikannya simbol yang sempurna untuk cinta (Sun Signs 2015: 1; Zareen dkk. 2016a: 195).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun