Mohon tunggu...
Farah Fauziah
Farah Fauziah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang

halo teman teman :)))))

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegiatan Pramuka Berakhir Duka, 10 Siswi SMPN 1 Turi Sleman Tewas Tenggelam

3 April 2020   17:06 Diperbarui: 3 April 2020   17:16 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati orangtua mana yang tidak remuk mendengar putra – putri mereka terkena musibah ketika mengikuti kegiatan Pramuka di sekolah. Seperti kejadian yang dialami siswa – siswi SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta pada Jumat, 22/02/2020.

Kegiatan Pramuka yang seharusnya dilaksanakan untuk membina keberanian dan kedisiplinan para siswa, justru berakhir tragis. Para siswi yang berjumlah 10 orang tewas terhanyut dan tenggelam akibat derasnya aliran sungai yang datang tiba-tiba.

Menyedihkan lagi, peristiwa yang bertempat di Sungai Sempor tersebut ternyata tidak mengantongi izin dari pengelola lokasi maupun Kepala Sekolah SMPN 1 Turi.
Menurut Kepala Kantor Basarnas Yogyakarta, Lalu Wahyu Effendi pihaknya berusaha keras menemukan para korban yang tenggelam. Terdiri dari dua tim yang mencari di aliran sungai, dan tim lain mencari di darat.
Dari sekitar 248 siswa Pramuka yang mengikuti kegiatan Susur Sungai Sempor tersebut, 10 korban yang tewas tenggelam semuanya adalah perempuan berusia 12 – 15 tahun.
Selain faktor cuaca yang saat itu sedang hujan, pakaian siswi perempuan yang memakai rok panjang turut menyulitkan para korban untuk berenang di arus yang deras.
Dikonfirmasi, para korban yang sudah teridentifikasi sebagai berikut:
1. Sovie Aulia (8C/Perempuan/15th/Klinik SWA) da. Sumberejo Rt.22 Rw.6, Kaliurang, Srumbung, Magelang. Sudah dibawa pulang keluarga ke Magelang;
2. Arisma Rahmawati (7D/Perempuan/13th/Klinik SWA-Pusk. Turi) da. Ngentak Rt.2 Rw.23, Tepan, Bangunkerto, Turi. Sudah dibawa pulang keluarga;
3. Nur Azizah (8A/Perempuan/15th/Klinik SWA) da. Kembangarum Rt.2 Rw.30 Donokerto, Turi. Sudah dimakamkan;
4. Lathifa Zulfaa (8B/Perempuan/15th/Pusk. Turi) da. Kembangarum Rt.4 Rw.33 Donokerto, Turi. Teridentifikasi DVI pkl.00.00 WIB;
5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (7C/Perempuan/14th/Pusk. Turi) da. Karanggawang Rt.5 Rw.25 Girikerto, Turi. Diambil keluarga pkl. 21.00 WIB;
6. Evieta Putri Larasati (7A/Perempuan/13th/Pusk. Turi) da. Soprayan Rt.4 Rw.19 Girikerto, Turi. Sudah diambil keluarga pkl.21.36 WIB;
7. Faneza Dida (7A/Perempuan/13th) da. Glagah Ombo Rt.3 Rw.19 Girikerto,Turi.
8 Yasinta Bunga (7B/Perempuan/13th) da. Dadapan Rt.5 Rw.27, Donokerto, Turi.
9. Zahra Imelda (7D/Perempuan/12th) da. Kenteng, Wonokerto, Turi.
10. Nadine Fadilah (7D/Perempuan/12th) da. Kenaruhan Rt.5 Rw.18 Donokerto, Turi.
Kedua korban terakhir tragedi susur sungai Sempor tersebut berhasil diangkat pada hari Minggu, 23/2/2020. Dengan demikian, pada sekitar pukul 05.30 WIB tim SAR menyatakan pencarian korban dihentikan.

Satu Orang Tersangka Ditetapkan
Menindaklanjuti kejadian nahas yang diakibatkan kelalaian tersebut, seorang pembina Pramuka ditetapkan sebagai tersangka. Diketahui, pembina Pramuka tersebut sekaligus guru olahraga di SMPN 1 Turi yang berinisial IYA.
Dari keterangan Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Yulianto, disebutkan bahwa total ada sekitar 13 orang yang dimintai keterangan sebagai saksi.
“Total ada 13 orang yang menjalani pemeriksaan. Dari sekolah terdiri dari tujuh orang. Nah, dari tujuh orang ini hanya enam orang yang ikut ke lokasi. Satu orang menunggui perlengkapan di sekolah. Dan satu lagi, tidak berada di lokasi karena ada keperluan.” Beber Yulianto.
Dari ratusan siswa – siswi Pramuka yang turun ke sungai itu, terungkap bahwa hanya ada sekitar 4 orang pembina yang ikut turun ke sungai. Sementara, menurut para instruktur outbond di Sungai Sempor, seharusnya dibutuhkan 10 – 15 pembina.
Sedangkan, ada satu pembina yang bertugas menunggu di titik finish rute sepanjang 1 kilometer itu.
“Satu orang, ketika sampai di lokasi, pergi dari lokasi karena ada keperluan. Sedangkan, satu orang lagi menanti di titik finish. Jaraknya rute sekitar 1 km,” ungkap Yulianto.
Tak hanya itu, polisi juga turut memeriksa Kwarcab Pramuka Kabupaten Sleman sebagai induk organisasi kepramukaan SMPN 1 Turi.
“Mereka kita periksa karena ingin mengetahui bagaimana aturan yang ada di kepramukaan terkait risiko – risiko saat kegiatan Pramuka.” Terangnya lagi.
Selain dari organisasi Pramuka, polisi turut memeriksa warga sekitar yang ada di Sungai Sempor. Baru kemudian, polisi dapat menaikkan penyelidikan menjadi penyidikan dengan satu orang tersangka.
Hingga kini, yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan dan BAP sebagai tersangka.
Yulianto juga menjelaskan tersangka dapat dikenakan Pasal 359 KUHP, tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Ditambah dengan Pasal 360 KUHP, karena kelalaian menyebabkan orang lain luka – luka dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun bui.
“Iya, pembina (Pramuka). Dia juga guru di SMP tersebut. Belum (ada penahanan lebih lanjut), karena kita masih melakukan proses pemeriksaan sebagai tersangka. Masalah ditahan atau tidak, akan menjadi pertimbangan penyidik,” kata Yulianto.
Proses pemeriksaan tersebut tidak bisa dilakukan dengan mudah. Karena harus menunggu hingga para saksi – korban pulih dari masa trauma.
“Kami masih mempertimbangkan, dari pihak saksi – korban kan masih anak – anak. Jadi, para peserta Pramuka itu belum kita periksa karena masih trauma akan peristiwa kemarin (Jumat). “ Jelasnya lagi.
Kabarnya, pihak Polda Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Senin (24/02/2020) direncanakan untuk mengadakan trauma healing bagi para korban yang merasa masih ketakutan dan trauma agar bisa kembali beraktivitas dengan normal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun