Mohon tunggu...
Farah Fadillah
Farah Fadillah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa UNIVERSITAS PAMULANG

“I feel like the possibility of all those possibilities being possible is just another possibility that can possibly happen.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Penting Anak Belajar Mengelola Emosi

19 Juni 2022   09:51 Diperbarui: 19 Juni 2022   10:00 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika kemarahan anak masih dalam batas wajar, maka jangan menegurnya. Biarkan anak untuk istirahat dan memberi waktu untuk meredakan amarahnya. Jika sudah merasa lebih tenang, bawa anak menjauh dari hal yang membuatnya marah dan berikan ucapan yang dapat membuatnya lebih tenang.

Namun jika anak malah bereaksi lebih agresif, maka Anda harus menghentikannya segera. Buat anak duduk selama 1-2 menit untuk mendinginkan pikirannya. Ajak mereka untuk mengatur napas, lalu bicarakan dengan baik-baik solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang membuat anak marah.

2. Ajarkan Anak untuk Mengungkapkan Perasaan

Anak yang tidak diajarkan mengungkapkan perasaan akan cenderung sering berteriak, memukul, menendang, dan menjerit ketika marah. Mereka melakukannya karena tidak tahu bagaimana mengekspresikan kemarahan secara verbal. Ajarkan anak belajar mengelola emosi dengan mengungkapkan perasaan.

Beritahu kata-kata emosi yang berbeda yang sesuai dengan suasana hatinya dan cukup baik untuk memberitahu bahwa mereka sedang merasakan emosi tersebut. Contohnya seperti kata-kata untuk perasaan bahagia, takut, marah, kesal, gugup, dan sebagainya.

3. Berikan Pujian pada Anak

Memberikan pujian pada anak menjadi salah satu cara yang dapat mengajarkan anak mengelola emosinya. Misalnya ketika anak marah, kecewa atau sejenisnya, jika ada suatu hal yang dapat dipuji darinya dan dapat membuatnya lebih tenang, maka berikanlah pujian.

Hal ini karena mungkin saja alasan emosi mereka sebenarnya hanya ingin mendapat pujian atau apresiasi dari orang tua, tetapi mereka tidak mendapatkannya. Namun, pujian yang diberikan tetap harus dalam takaran yang wajar karena pujian yang berlebihan pun dapat berdampak buruk bagi anak.

4. Berikan Contoh yang Baik

Perilaku orang tua adalah hal yang paling mudah dicontoh oleh anak. Oleh karena itu, jika ingin anak dapat mengelola emosinya, maka orang tua pun harus memperlihatkan bahwa dirinya dapat mengelola emosi dengan baik.

Jangan berteriak penuh amarah, ungkapkan perasaan dengan bijak, tidak mudah marah, dan hal-hal lain yang diajarkan pada anak harus orang tua lakukan juga. Anak diajarkan mengelola emosi tetapi Anda sendiri tidak dapat mencontohkannya, maka akan sulit untuk anak menerapkannya juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun