Tuhan telah menciptakan manusia dengan berbagai macam keragaman. Setiap orang dikaruniai kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk saling melengkapi dan saling menyempurnakan satu sama lain.Â
Bicara soal cantik, itu selera. Â semuanya cantik, tergantung dari sudut mana orang memandang. kecantikan dari luar maupun kecantikan yang abadi, yaitu kecantikan dari dalam.Â
Kebanyakan laki-laki diluar sana memandang kecantikan wanita dari dhohirnya saja yang terkadang itu menyakitkan bagi sebagian wanita. padahal belum tentu yang cantik dhohirnya itu nanti menjamin ebahagiaan yang hakiki untuknya. wanita lebih cantik jika bathinnya pun cantik nan indah. yang hanya akan tampak dengan mata hati yakni dengan Dhauq (rasa ).
Jadi, siapapun dan bagaimanapun wanita itu, laki-laki  tidak berhak menjudge  siapa dia tanpa dasar yang kuat. Segala sesuatu harus disikapi dengan dua sisi dan sebijak mungkin dalam segi "ples minesnya" masing-masing.Â
Pada akhirnya yang benar-benar baik akan abadi. jadi just be your self  jadilah pribadi yang baik dan buat jalanmu sendiri untuk menjadi seseorang yang dicintai semua orang.
Untuk menyikapi hal ini, seseorang perlu yang namanya layanan bimbingan dan konseling, yang tentunya harus memperhatikan prinsip, tujuan, serta fungsi dari bimbingan konseling itu sendiri. Diperlukannya bimbingan agar seseorang tak mudah menjudge orang dengan seenaknya saja, diperlukannya konseling karena dalam kehidupan, manusia terkadang butuh pendapat orang lain untuk mengambil keputusan.
 Menurut Prayinto dan Amti  (1994:220) prinsip-prinsip bimbingan dan konseling pada umumnya berkenaan dengan sasaran pelayanan, masalah klien, tujuan dan  proses penanganan masalah,  program pelayanan dan penyelenggaraan pelayanan.
 Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir. Adapun fungsi bimbingan dan konseling adalah membantu konseling agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).Â
Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
Dengan layanan bimbingan konseling maka seseorang akan mampu mengerti dan memahami satu sama lain. Tidak mudah menjudge orang lain terlepas dari kelebihan dan kekurangannya masing-masing. So stay possitive with other and keep strong and happiness.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H