Mohon tunggu...
Trip

Wisata di Tangerang yang Anti Mainstream

5 November 2018   22:49 Diperbarui: 5 November 2018   23:04 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu hal yang membuat Saya bangga tinggal di Indonesia adalah kecantikan alamnya yang tidak ada habisnya. Di setiap daerah dan sudut Indonesia tersimpan berbagai wisata alam yang bisa didatangi oleh masyarakat Indonesia dengan mudahnya. Jika kita tinggal di Indonesia bagian barat, banyak sekali gunung yang menunggu untuk ditaklukkan. Sedangkan di Indonesia bagian timur, beberapa pantai biru dapat didatangi secara gratis oleh masyarakat Indonesia maupun wisatawan mancanegara. Bagaimana kalau yang tinggal di Pusat Kota? Tentu saja terdapat  monumen dan museum bersejarah yang bisa dikunjungi di hari biasa maupun akhir pekan. Bahkan selain wisata alam yang begitu kaya, Indonesia juga menawarkan kuliner yang beragam, pusat perbelanjaan murah meriah, dan berbagai atraksi seni Indonesia. Saya bersyukur tinggal di Indonesia, meskipun Saya tinggal di pinggiran kota yaitu Tangerang, Saya pun bisa menikmati wisata alam dekat tempat tinggal Saya.

 Di tulisan kali ini, Saya akan membagikan pengalaman perjalanan Saya ke salah satu tempat pariwisata yang belum banyak didatangi dan diketahui orang-orang. Tempat tersebut adalah Telaga Biru Cisoka dan Tebing Koja yang berada di Banten. Saya pribadi, saat pertama kali ke Danau Biru dan Tebing Koja ini menggunakan jasa travel, karena jika dihitung biaya transport, makan, serta kenyamanan, serta keuntungan berupa menambah teman baru, maka memilih jasa travel adalah pilihan terbaik saat itu bagi Saya. Tetapi jika teman-teman hendak ke Danau Biru yang berlokasi di Jalan Cigaru Cisoka Tangerang ini, bisa menggunakan jasa KRL Commuter Line dengan turun di Stasiun Tigaraksa, lalu memesan ojek online atau angkutan umum lainnya ke Danau Biru Cisoka. Untuk teman-teman di luar Jakarta maupun Tangerang, penasaran ingin menikmati wisata danau biru antimainstream, bisa banget pesan tiket pesawat, tiket kereta dan hotelnya di Pegipegi. Super Komplit dan gak pakai ribet.

Sekarang Saya akan menceritakan pengalaman ke Telaga Biru terlebih dahulu. Jadi kalau cari di aplikasi maps kalian bisa cari dengan mengetik, "Telaga Biru Cigaru" atau "Telaga Biru Cisoka". Nantinya aplikasi akan mengarahkan jarak tempuh dan waktu tempuh dari tempat kalian. Saya dan rombongan tour kala itu menempuh perjalanan dari Karawaci-Telaga Biru sekitar 25 KM dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Lebih pagi lebih bagus berangkatnya, belum terlalu panas dan banyak yang bisa di eksplor. Di Telaga Biru ini cukup bayar biaya masuk Rp 2.000/orang saat itu dan biaya parkir Rp 10.000 untuk kendaraan roda 4. Aktivitas yang biasa dilakukan di Telaga Biru biasanya adalah mengabadikan momen dengan berfoto di beberapa sudut yang menampilkan keindahan dari danau ini. Banyak juga yang melakukan pre-wedding di Telaga Biru loh ternyata. Nah, selain hanya berfoto, para wisatawan atau pengunjung bisa juga menaikki sampan yang tersedia dengan ekstra biaya sebesar Rp 20.000. Saya yang penasaran kenapa warna danau nya bisa biru hamper seperti hijau toska cantk begini kepada salah satu penjual ketoprak di Telaga Biru. Jadi, menurut cerita Ibu penjual Ketoprak yang mengaku sudah puluhan tahun tinggal di sekitar situ adalah telaga pada awalnya bewarna butek, namun semenjak ada penggalian pasir, maka dengan proses alam, perlahan galian tersebut digenangi air dan ditumbuhi alga hijau alami yang akhirnya membuat warna nya seperti hijau toska. Berikut foto-foto yang Saya abadikan ketika di Telaga Biru.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Selanjutnya, Tebing Koja atau Kandang Godzilla, sebutan warga lokal karena bentuknya yang memang menyerupai tebing-tebing zaman purbakala. Jarak antara Tebing Koja dan Telaga Biru tidak begitu jauh. Jadi kalau memutuskan ingin ke Telaga Biru, ada baiknya kalian juga menyempatkan diri untuk mengabadikan moment di Tebing Koja ini. Kalau sejarah Tebing Koja ini juga hamper sama, dahulunya adalah bekas galian pasir. Hanya saja setelah sudah tidak menghasilkan pasir lagi, tempat ini ditinggalkan penambangnya dan justru menghasilkan tebing tebing yang indah dan menjadi destinasi wisata. Berikut Keseruan dan moment deg-deg an Saya dan teman-teman mengabadikan moment di Tebing Koja.

foto saya sendiri, dokpri
foto saya sendiri, dokpri
foto kami, dokpri
foto kami, dokpri
Sebagai penutup, Saya ingin memberikan pernyataan sekali lagi betapa Saya bersyukur menjadi warga Indonesia, tinggal di surganya wisata alam. Prinsip hidup Saya, selagi Saya memiliki kesempatan, Saya akan mengusahakan untuk meninggalkan banyak jejak perjalanan. Karena apa yang kita tinggalkan di dunia ini, selain kesan, cerita dan karya kita hingga kalau kita sudah tiada, biar raga saja yang sudah tiada, tetapi cerita kita tetap kekal. Yuk Jelajahi Indonesia untuk Libur Akhir Tahun atau Libur Tahun Baru bareng Pegipegi, bisa di download di smartphone juga loh, karena tidak hanya sebagai situs online booking tiket pesawat, kereta, dan hotel saja, tapi banyak di antaranya tips travel , artikel informatif, serta promo yang bisa bikin orang Indonesia bisa mewujudkan impian mereka untuk melakukan perjalanan.

Instagram : @pegi_pegi

Facebook : Pegipegi

Twitter : @pegi_pegi

screenshot pribadi
screenshot pribadi
screenshot pribadi
screenshot pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun