Mohon tunggu...
farah dhifak
farah dhifak Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Saat ini menempuh pendidikan di Departemen Teknik Lingkungan, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Undip Ajak Warga Membuat Kompos dengan Metode Takakura, Cara Sederhana Olah Sampah Organik Rumah Tangga

10 Agustus 2020   04:00 Diperbarui: 10 Agustus 2020   04:31 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praktik Pembuatan Takakura

Batang (18/07/2020), Adanya pandemi saat ini tidak mengganggu pelaksanaan KKN Tim 2 Universitas Diponegoro. Dengan kebijakan baru, mahasiswa melaksanakan KKN di kampung halaman atau tempat tinggal masing-masing. Mahasiswa KKN melakukan sosialisasi dan praktik secara langsung mengenai pembuatan kompos dari sampah organik rumah tangga dengan menggunakan metode Takakura kepada warga. Tujuan dari pelaksanaan program yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan yang dapat dimulai dalam skala rumah tangga.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kebiasaan warga dalam mengelola sampah dan didapat bahwa masih banyak yang membuang sampahnya tanpa dipisah menurut jenis maupun melakukan kegiatan pengolahan.Mengelola sampah merupakan suatu kewajiban bagi seluruh masyarakat. Dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolan Sampah disebutkan bahwa pengelolaan sampah dilakukan secara berkelanjutan yang meliputi kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Melalui program ini warga diajak untuk mengolah sampah organik yang dihasilkan menjadi kompos dengan metode sederhana yang disebut Takakura. Metode Takakura sendiri adalah metode pengomposan sederhana yang memilki kelebihan tidak menimbulkan bau, praktis serta prosesnya yang mudah.  

Program kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 18 Juli 2020 bertempat di kediaman mahasiswa selaku pelaksana KKN bersama 10 ibu-ibu PKK RT 7 RW 1 Desa Kalisalak, Kecamatan Batang. Diawali dengan pemberian materi, ibu-ibu dijelaskan mengenai perlunya mengelola sampah dan bagaimana proses pengomposan dengan metode ini yang kemudian dilanjutkan dengan praktik secara langsung. Selama kegiatan berlangsung baik selama materi maupun praktik, ibu-ibu mengikuti dengan antusias dan mengajukan berbagai pertanyaan.

Pembuatan Takakura sendiri terbilang sederhana karna sangat mudah dilakukan. Alat yang dibutuhkan adalah keranjang berukuran sedang yang dilapisi kain hitam atau kardus. Kemudian sampah organik hasil rumah tangga yang sudah dicacah dicampur menjadi satu bersama kompos yang sudah jadi, serbuk kayu, dan air atau EM4 yang diaduk secara rata. Dibagian bawah dan atas keranjang ditutup menggunakan bantal sekam sebagai penampung lindi. Cara yang sederhana ini dapat dilakukan sendiri dirumah. Untuk pemanenan kompos dapat dilakukan setelah sekitar satu bulan pembuatan dan selama itu juga keranjang dapat terus ditambah sampah dengan kembali mengaduk rata campuran kompos.

Praktik yang dilakukan secara langsung ini tentunya menyebabkan kegiatan berkumpul yang saat ini tengah dikurangi mengingat adanya penyebaran virus corona. Maka protokol kesehatan tetap diterapkan dengan menggunakan masker dan cuci tangan sebelum kegiatan dimulai. Adanya program ini diharapkan dapat turut meningkatkan kesadaran warga mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai protokol kesehatan juga diharapkan ikut mengingatkan warga agar selalu mematuhi peraaturan tersebut demi kesehatan masing-masing.

Penulis: Farah Dhifak

Editor: Ragil Saputra, S.Si, M.Cs

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun