Salah satu kota yang melakukan aksi unjuk rasa adalah Kota Malang. Aksi unjuk rasa tersebut bertempat di depan kantor DPRD Kota Malang. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya secara tegas meminta agar harga BBM segera diturunkan seperti harga semula.Â
Jika tidak segera diturunkan, maka mereka mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa (demo) kembali. Menurut Muhammad Sa'i Yusuf (Ketua Cabang PMII Kota Malang) ia berpendapat bahwa masyarakat menengah ke bawah akan kesulitan dengan adanya kenaikan harga BBM saat ini. "Kami sangat berpihak kepada golongan masyarakat ekonomi rendah. Bukan berpihak kepada golongan ekonomi ke atas." Ujarnya.
Suara tuntutan yang diajukan oleh aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya terdiri dari :
- Menolak atas kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
- Memaksa pemerintah agar segera menerapkan kebijakan subsidi yang tepat.
- Menolak pemberian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai ganti dari kenaikan harga BBM.
- Menuntut  pemerintah agar tetap fokus untuk melakukan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
- Menuntut  pemerintah agar segera menstabilkan harga bahan pokok
- Menuntut pemerintah agar menunda pembangunan proyek strategis nasional.
Sedangkan Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika bersama jajaran anggota DPRD Kota Malang lainnya menyikapi aksi demo tersebut dengan cara menemui massa aksi tersebut. Mereka menerima dan menampung segala tuntutan yang disampaikan oleh ratusan mahasiswa. Bahkan Ketua DPRD Kota Malang juga menandatangani kesepakatan tuntutan aksi mahasiswa di tengah jalan Alun-alun Tugu Malang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H