Stunting adalah masalah kesehatan serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, terutama di kalangan anak-anak di bawah usia lima tahun. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang, yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak. Di Kabupaten Mojokerto, khususnya di Kecamatan Pacet, angka stunting pada tahun 2023 meningkat menjadi 5% dengan 118 anak yang mengalami stunting. Di Desa Petak sendiri angka stunting masih cukup tinggi sehingga hal ini menunjukkan pentingnya upaya penanggulangan stunting di daerah tersebut.Oleh karena itu mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melakukan sosialisasi dan pelatihan "DeBeSt" (Desa Bebas Stunting) untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama ibu yang memiliki anak usia balita terkait pentingnya asupan gizi yang tepat, pengasuhan anak yang sehat serta cara membuat MPASI yang bergizi.Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini berlangsung selama empat hari, yaitu pada tanggal 13, 14, 15 dan 17 Januari 2025 yang diikuti oleh ibu-ibu PKK di Desa Petak. Pemateri sosialisasi dan pelatihan disampaikan oleh dosen Psikologi dan juga beberapa mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Program "DeBeSt" ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif dan memastikan setiap anak di Desa Petak mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat, karena stunting merupakan masalah kesehatan yang serius dan berdampak jangka panjang pada pertumbuhan fisik serta perkembangan kognitif anak. Pencegahan dan penanganan stunting memerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, dengan fokus pada pemenuhan gizi sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Dengan langkah yang tepat dan berkelanjutan, maka angka stunting dapat terus menurun, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan lebih produktif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI