Mohon tunggu...
Farah Amelia Damayanti
Farah Amelia Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa program studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang yang memiliki hobi dan sangat tertarik dengan dunia jurnalistik. Harapannya dengan berkontribusi dalam menyajikan tulisan dapat meningkatkan tingkat literasi masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Kesehatan Menyenangkan: Mahasiswa PKL SKM Penggerak Tingkatkan Pengetahuan Gizi Anak Lewat Permainan Ular Tangga Gizi (ULTAGI)

3 November 2024   07:48 Diperbarui: 3 November 2024   07:58 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelurahan Tanjung Mas, Semarang -- Praktik Kerja Lapangan (PKL) SKM Penggerak adalah bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan oleh Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES). PKL SKM Penggerak bertujuan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu kesehatan masyarakat yang diperoleh selama perkuliahan, baik di tingkat institusi maupun komunitas, termasuk desa/kelurahan dan sekolah, melalui 11 tahapan siklus pemecahan masalah. Dengan pendekatan ini, permasalahan kesehatan di setiap lokus dapat segera diselesaikan.

PKL SKM Penggerak di sekolah dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tanjung Mas, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, pada tanggal 14 Oktober 2024. Berdasarkan data profil kesehatan Puskesmas, kasus gizi kurang dan buruk di wilayah Puskesmas Bandarharjo tertinggi, dengan 58 kasus ditemukan pada periode Juli 2024, angka ini meningkat dibandingkan bulan Juni 2024. Oleh karena itu, Kelurahan Tanjung Mas menjadi salah satu alternatif lokasi untuk intervensi terkait gizi kurang (wasting). Ini menjadi permasalahan yang harus segera diatasi, karena dapat mengganggu kemampuan dan menurunkan prestasi belajar anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka gizi kurang adalah melalui peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang.

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang di kalangan siswa, mahasiswa PKL SKM Penggerak mengadakan kegiatan edukatif menggunakan permainan interaktif "Ular Tangga Gizi" (ULTAGI). Kegiatan ini berlangsung di Sekolah Dasar Negeri Tanjung Mas dan dirancang untuk mengedukasi siswa kelas 5 SD mengenai pentingnya gizi seimbang dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan mereka, serta sebagai salah satu intervensi untuk mengurangi angka gizi kurang (wasting).

ULTAGI mengusung konsep permainan ular tangga yang dikombinasikan dengan pengetahuan gizi sederhana. Setiap petak pada papan permainan berisi pertanyaan atau informasi tentang makanan sehat, kandungan gizi, dan pola makan seimbang. Para siswa tampak antusias menjawab setiap pertanyaan dan bersaing dengan semangat untuk mencapai petak terakhir.

Respons positif juga datang dari kepala sekolah dan para guru yang menyaksikan antusiasme anak-anak. Mereka berharap kegiatan ini dapat membantu membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini, sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan sehat dan bugar.

"Pendidikan kesehatan, terutama mengenai gizi seimbang untuk mencegah gizi kurang yang dilakukan oleh mahasiswa PKL SKM Penggerak UNNES melalui edukasi yang menyenangkan dengan media ular tangga gizi ini, memudahkan siswa dalam memahami informasi dan pengetahuan yang disampaikan," ujar Kepala Sekolah SD Negeri Tanjung Mas, Ibu Anik Kristyanti, S.Pd.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa PKL SKM Penggerak berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat, terutama dalam menciptakan generasi yang sadar akan pentingnya gizi seimbang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun