Setiap kali mendengar kata "Sukses Yaa !" satu hal yang terbesit dalam fikiran saya adalah sukses itu apa sih ?? Aku memang sedikit aneh, aku yakin aku itu gak pernah berenti bertanya dan mencari jawaban tentang apa, bagaimana dan kenapa ?. Oke apapun penyimpangan atau karakter yang memang melekat dalam diri saya it's not a big deal. Kita mulai bicarakan apa itu sukses menurut analisa saya.well, semangat dan doa orang lain terhadap kita rasanya tidak pernah surut sepanjang hari, untuk hari ini saja kata Sukses sudah lebih dari 5 kali ditujukan pada saya, atau mungkin lebih. SUKSES ??, apa sih sukses, kenapa kita harus sukses ?, kapan aksaatnya aku bisa dibilang sukses ?.Saat ini saya adalah mahasiswa dan alhamdulilah IP gak mengecewakan lah, lumayan buat nyodorin ijazah buat tar apply job. Bisa ga saya dibilang sukses ?
Suatu hari Mama aku kedatangan tamu. Rumah kami terletak di pinggiran kota Bogor yang letaknya jauh dari kota. Di Puncak standar kehidupan orang-orang tentunya berbeda dengan standar orang-orang yang berada dikota. Sebagai warga asli dan anak mantan Kepala Desa, Mama jadi sosok penting di daerah tersebut. Tidak hanya saudara dekat tapi penududuk desa seringkali datang menyambangi Mama.
Tamu yang pada hari itu datang ialah dua orang nenek-nenek yang (maaf) berdandan sangat kumuh. Kedua nenek itu duduk dan memandangi rumah Mama. lalu dia mengambil sapu tangan yang diselipkan diantara kain samping yang dikenakannya, dan mengusap airmata. Saya memandang kedua nenek tersebut, dan bertanya (tentunya) kenapa mereka menangis ?.
Nenek tersebut kemudian mengambil cangkir, hendak meminum teh hangat yang disediakan, saat memegang cangkir sekilas saya lihat tangannya bergetar. Lalu nenek tersebut berkata "Nenk, alhamdulilah yah kehidupannya enak. Sukses !" Nah ini dia, sukses !
Well, itu sekilas tentang si nenek dan ada beberapa cerita serupa. Kata sukses sering saya dengar baik yang bersifat mendukung dan ada yang sifanya judgement. Untuk si Nenek, kehidupan Mama aku itu sukses, dan aku anaknya juga jauh lebih sukses, bisa kuliah di Jakarta.
Beranjak dari si Nenek tersebut, saya jadi ebrtanya-tanya, lalu sukses itu apa ? Kalo kata si Nenek itu saya sudah sukses, kenapa kata orang lain saya belum dikategorikan sukses ?. Well, walaupun kita semua memiliki kualifikasi sukses yang berbeda, akhirnya sampai pada analisa saya yang menganggap bahwa sukses itu relatif, tergantung dari mana kita memandangnya.
Untuk Papa saya kesusksesannya adalah saat suat hari mampu memajang dua foto di ruang tamunya, sebelah kiri Foto besar Mama dan Papa (di depan Kabah dua tahun lalu) ialah foto anak lelakinya menggunakan Toga dan dibawah foto tersebut terdapat tulisan Rendy Muji R, ST dan disebelah kanan foto besar itu terpampang foto anak perempuannya yang mengenakan toga dengan gelar S,Sos nya. Dan itu saat yang telah Papa tunggu-tunggu. Dapat memajang foto anak-anaknya saat kelulusan.
Lain halnya dengan seorang Aburizal Bakrie, saya yakin 100% keberhasilan dalam pandangannya adalah saat mampu meguasai pasar asia tenggara dengan ratusan perusahaan yang bernama Bakrie lainnya. Dan bisa menguliahkan anak-cucunya di Universitas-universitas terbaik dunia hingga generasi ke 9, 10, 11 dst.
Maka berangkat dari analisa-analisa diatas bolehkah saya menyatakan bahwa Sukses, Kebahagian, Cantik, Kekayaan seseorang itu hal yang relative ?. Bahkan dari 5 orang yang memandang tempat anda berdiri saat ini, saya yakin mereka memiliki pandangan dan penilaiannya sendiri.
Dan saya menarik sebuah kesimpulan, jika apa yang kita lakukan dan perjuangkan di dunia ini relatif, tergantung seberapa besar kemampuan kita, dan seberapa puas kita dengan perjuangan yang telah kita lakukan. Maka, untuk saya satu hal yang absolut hanya Bagaimana kita bersyukur dengan apa yang kita punya pada Tuhan YME.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!