Dengan "Rasa" dan Dunia Pun Berubah

Bicara tentang fashion gak afdol kayanya gak bicara tentang Vogue, Vogue dianggap sebagai kitabnya fashion di dunia. Vogue menjadi panduan bagi siapa saja pencinta fashion, tentang apa saja yang sedang trend dari busana, tas, sepatu sampai aksesoris. Vogue sendiri memiliki orang dibalik layar yang bisa bikin Vogue diminati oleh para pembacanya, siapa dia Anna Wintour sang editor yang bertangan dingin. Anna Wintour lahir tahun 1949, 3 November dan telah menjadi editor untuk Vogue magazine sejak tahun 1988. Dari begitu panjangnya periode jabatannya membuat kita bertanya-tanya, seberapa hebatkah Anna Wintour ini hingga dapat bertahan menjadi sosok yang paling berpengaruh dalam Fashion Industry dunia. ...and here it is... Anna Wintour dikenal bertangan dingin dan memiliki "mata tajam" dalam memandang trend fashion, dia selalu berhasil memunculkan trend baru di dunia fashion. "Fashion Industry Power Broker" saking berpengaruhnya Mrs Wintour dalam setahun gajinya mencapai U$ 2 juta. Wintour memiliki intuisi dan passion dalam fashion, salah satunya dengan menunjuk satu designer baru yang gak lama kemudian bertransformasi jadi designer kenamaan. Sebut saja designer John Galiano yang direkomendasikan Mrs Wintour ke Fashion Line se- ngetop Christian Dior. Dan Ta- Da liat John Galiano sekarang, selain menjadi fluent person at fashion industry, hasil rancangan dikenakan tidak hanya oleh selebritas tapi juga ibu-ibu penjabat hingga bangsawan.

yang menarik dari Mrs Wintour adalah pilihannya terhadap mode yang akan datang dan ditampilkan dalam setiap edisi Vogue terbaru. Vogue bahkan tetap menjadi Majalah terlaris menandingi Elle dan Harps Bazaar. Mrs Wintour telah menunjukan eksistensinya sepanjang tahun 90an hingga 2000an saat ini. bayangkan kita telah melewati beberapa periode mode sejak tahun itu. Dari celana cut bray yang super nge-bray, sampai celana baggie yang ketat banget. Dari motif codoray hingga flowerish. Leophard sampai stripes. Hanya dengan "rasa" yang tajam Mrs Wintour bisa mempengaruhi orang lain, dan mengubah semuanya. Mrs Wintour tetap didaulat sebagai the most influence person on fashion industry, hanya kita saja disini yang kurang merasakan auranya. Tapi mereka diluar sana sosok Anna Wintour begitu mempesona, Vogue selalu ditunggu disetiap tanggal penerbitannya. KArena bagi mereka khususnya selebriti dan socialita Hollywood kalau tidak fashionable artinya old-fashioned alias ketinggalan zaman. Lagi-lagi bicara globalisasi, walaupun banyak orang Indonesia gak tahu dengan sosok Wintour, tapi pengaruhnya sampai ke Indonesia. Lihat orang berjalan di mall dan tempat publik lainnya. Apa yang mereka kenakan akan satu model, dan belanja ke satu retail busana kita akan melihat jajaran baju, aksesoris, tas dan sepatu yang sejenis. Impact-nya, kita jadi kehilangan karakteristik berbusana kita sendiri, melihat orang lain menggunakan baju yang semodel dan kecendurangan ini sudah tidak bisa diubah. ok guys.. according to my last posting about consumerism, media, and globalization. Ini dia salah satu impact nyata nya.. Kita dituntut untuk mengikuti cara pandang dan pemikiran seorang Anna Wintour.