Nama saya Farah Anisah. Saya berasal dari Lumajang, Jawa Timur. Tahun 2019, Saya dinyatakan lulus di bangku Madrasah Aliyah. Setelah lulus dari MA, saya masih tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah karena keinginan saya untuk kembali ke bangku pesantren begitu besar. namun, Allah SWT berkata lain dan saya harus kuliah atas dasar keinginan kedua orangtua.
Satu tahun saya mengambil cuti sebelum benar-benar masuk ke bangku perkuliahan, pada tahun berikutnya tepatnya pada tahun 2021 saya mengikuti tes di salah satu kampus favorit di Lumajang, yaitu Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) namun mungkin belum jodohnya, saya kembali gagal dalam tes tersebut, sehingga kedua orangtua saya pun terus berusaha menanamkan kembali semangat saya dan mendaftarkan saya di Akademi Komunitas Teknologi Syarifuddin.
Setelah diterima di AKTS, Saya berusaha semaksimal mungkin untuk terus belajar dan belajar. Belajar tentang bagaimana menghadapi teman di kelas? dan Bagaimana memahami materi dari Dosen? dsb. Singkat cerita pada semester 2, begitu banyak sekali kendala yang saya alami.
Mulai dari rasa lelah yang tidak berkesudahan dan malas yang selalu menghampiri namun saya tetap berusaha maksimal dalam memahami materi dari dosen. Dan pada akhir semester 2 diadakan Praktik Kerja Profesi (PKP) dimana saya harus magang di salah satu instansi untuk mendapatkan ilmu baru. Awalnya mungkin sedikit sulit namun saya tetap bertahan karena ini juga salah satu tanggung jawab saya.
Pada pengerjaan Laporan PKP, saya memiliki pembimbing yang sangat baik yaitu Ibu Rani begitu kami memanggilnya. Beliau lah yang sangat berkontribusi dalam pembuatan Laporan saya, dari mulai membimbing saya bagaimana seharusnya pegawai di kantor, cara menyusun laporan yang sesuai, dan apa yang harus dilakukan untuk memenuhi syarat pembuatan Laporan PKP tersebut.
Setelah selesai melakukan pengerjaan Laporan PKP, akhirnya saya pun mengikuti ujian Laporan PKP. Dimana waktu itu saya sangat takut sekali karena ini hal pertama paling menakutkan dalam hidup saya. Namun Alhamdulillah semua berjalan dengan sangat baik.
Pada semester ke 3, saya mengikuti kelas Public Relations yang dibawakan oleh Bapak Hary Purwanto. Dimana saya yang notabene nya anak yang pemalu dan kurang pede dalam melakukan tugas dari Beliau. Harus mengesampingkan itu semua untuk mendapatkan nilai sempurna di semester 3 ini.
Beliau pernah berkata, "Mahasiswa itu harus terbiasa menulis, jika nanti sudah terbiasa maka akan bisa ketika sudah bisa nanti akan menjadi ahli setelah menjadi ahli nanti akan menjadi pakar."
Menurut Bapak Hary Purwanto, "ketika kita sudah terbiasa menulis, maka kita akan terbiasa membaca dimana kita melihat, setelah melihat kita akan berpikir lalu kita akan mengerjakan hal apa yang sudah kita lihat. semua proses membaca telah selesai dikerjakan, kita akan memahami apa yang sudah kita tulis. Kemudian kita akan memiliki kesadaran bahwa Menulis itu Penting."
“Ketika segalanya menjadi sulit, berhentilah sejenak dan lihat ke belakang dan lihat seberapa jauh kamu telah melangkah. Jangan lupa betapa berharganya itu. Kamu adalah bunga yang paling indah, lebih dari siapapun di dunia ini.” – V.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H