Farah Abimanyu (Postgraduate York University)
Pagi ini (1/9/2019) di stasiun MRT Bundaran HI beda banget dari biasanya. Gak cuma ramai oleh pengguna MRT, tetapi ada banyak para pengrajin batik yang sedang membatik di stasiun MRT. Speechless sih biasanya orang membatik di pendopo-pendopo, eh ini kok bisa stasiun MRT?
Ternyata, gue baru tau kalo ini adalah acara Batik Kemerdekaan dalam rangka menyambut hari kemerdekaan RI ke 74. Pantes aja kainnya panjang bener, dan denger-denger sepanjang 74 meter, sama kayak usia kemerdekaan Indonesia. Gue juga liat ada Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana yang ikutan membatik. Seru banget! jadi pengen ikutan nyoba membatik juga!
Menurut gue keren sih acara ini. Jadi semua orang baik tua, muda bisa ngeliat proses membatik secara langsung. Bahkan gue yang biasanya cuma liat di TV akhirnya bisa liat secara langsung
Selama ini kan kita jarang melihat pembuatan batik, karena terkesan exclusive. Batik selama ini juga dianggap kuno, terlalu formal, anak muda seakan malas memakai batik. Padahal Batik juga menjadi refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia. Dengan adanya acara ini menurut gue bisa menimbulkan animo di masyarakat terutama anak muda untuk belajar membatik dan bangga mengenakan batik.
Apalagi pada tanggal 2 Oktober 2009 batik diakui sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO.
Inilah saatnya kita membudayakan, memproduksi, menjual, membeli dan mengenakan fashion asli Indonesia! Orang luar saja sangat menyukai batik dan dengan bangga mengenakannya, masa kita mau mengubah identitas asli bangsa Indonesia dengan fashion ala luar. Hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H