Mohon tunggu...
Farah Maulida
Farah Maulida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

undergraduate student

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

This is Not Joke! Nappa Milano Keluarkan Koleksi Loafers Terbaru Hasil Kolaborasi dengan Reality Club

24 Desember 2023   21:24 Diperbarui: 25 Desember 2023   16:58 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : www.spotify.com

Produk lokal tengah menjadi sorotan karena eksistensinya yang melejit di tengah kehadiran produk hasil impor negara lain. Berbagai macam merek (brand) fashion hasil buatan Indonesia seperti tas, sepatu, dan baju kini mulai banyak bermunculan dengan inovasi produk yang tidak kalah dari merek-merek yang sudah terkenal. Dari kategori sepatu sendiri misalnya, kencangnya arus tren model sepatu yang beragam membuat produsen lokal berlomba-lomba menciptakan merek dan memproduksi sepatu dari bahan yang berkualitas dengan harga di bawah pasar supaya bisa mendapatkan tempat tersendiri di antara jajaran merek ternama lainnya. Salah satu merek sepatu lokal yang berfokus pada produksi sepatu dengan bahan kulit (leather) premium yang kualitasnya setara dengan merek terkenal adalah Nappa Milano. Mungkin nama merek Nappa Milano sendiri masih sedikit asing karena segmentasi target pembeli mereka yang berorientasi pada pecinta sepatu kulit dan loafers yang mana di Indonesia sendiri pemakai sepatu jenis ini tidak sebanyak sneakers. Sebagai salah satu merek lokal yang bersaing di industri kreatif pada era media sosial, tentunya untuk membentuk citra merek (brand image) dan kepercayaan pelanggan (brand loyalty) Nappa Milano perlu memaksimalkan strategi pemasaran mereka. Strategi pemasaran yang dilakukan selain konsisten memberikan informasi dan inovasi mengenai produk melalui media sosial, kegiatan kolaborasi dengan public figure juga sering dilakukan untuk mendapatkan perhatian masyarakat. Tepat pada akhir bulan November 2023 Nappa Milano merilis koleksi sepatu hasil kolaborasi dengan salah satu band yang tengah naik daun yaitu Reality Club. Koleksi ini dibuat terbatas dan penuh dengan pengalaman baru bagi pembeli karena pembeli yang beruntung bisa merasakan fitting langsung dengan para anggota band Reality Club.

Reality Club merupakan sebuah grup band indie pop-rock asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2016 dengan vokalis Fathia Izzati (Chia). Reality Club lebih banyak dikenal orang karena sang vokalis yang sudah aktif di YouTube dan Instagram sebagai content creator sejak lama. Sebagai band yang tengah naik daun pada beberapa tahun terakhir tidak heran apabila masyarakat mengenal Reality Club bukan hanya sebagai grup band tetapi juga sebagai  public figure. Aktivitas dan keseharian para anggota turut menjadi sorotan dan perhatian publik terutama dari para penggemar band Reality Club itu sendiri. Dengan eksistensi dan penggemar yang kian naik ini Nappa Milano sebagai merek sepatu lokal berkolaborasi dengan Reality Club untuk mengembangkan citra dan meningkatkan pembelian. Seperti yang dapat dilihat dari persona band Reality Club melalui media sosial mereka yaitu indie, classic, chic, dan bold tidak salah apabila Nappa Milano yang mengusung konsep 'timeless loafers' dengan sentuhan classic tetapi tetap simple mengadakan brand kolaborasi untuk keluaran sepatu terbaru mereka. Produk sepatu yang dinamai 'Classic Penny Loafers' ini mengadaptasi bentuk loafers khas negara Norwegia dan untuk memberi ciri khas khusus kolaborasi dengan Reality Club, Nappa Milano menambahkan motif bunga mawar di bagian belakang sepatu. Pada era modern seperti sekarang ini, kebudayaan dari negara luar pun tidak luput masuk ke dalam negara Indonesia dan berkembang semakin luas. (Natassja & Simamora, 2023).

Melalui media sosial ini promosi dan pembentukan branding dari kegiatan kolaborasi produk sepatu Nappa Milano x Reality Club dilakukan. Media sosial sendiri bukan hanya sekedar alat komunikasi global atau tempat perkembangan tren seperti kepemilikan akun media sosial Facebook, Instagram, Twitter, tetapi penggunaan media sosial berdampak pada semua kalangan perusahaan atau pebisnis karena masyarakat akan semakin selektif dalam memilih produk dan jasa yang mereka butuhkan (Maryolein et al., 2019). Media sosial juga digunakan sebagai representasi visual kegiatan kolaborasi yang dilakukan di mana melalui media proses pertukaran budaya dilakukan. Iklan yang dibuat melalui feeds, stories, serta pamphlet dan disebar luaskan melalui media sosial itu nantinya dapat mempengaruhi perasaan, sikap, dan pendapat masyarakat. Budaya pembelian di Indonesia yang cenderung tinggi apabila terdapat produk eksklusif dengan kalimat 'limited edition' semakin mempercepat proses perilaku pembelian oleh calon pembeli. Lalu juga pengaruh demografis pembeli ikut membantu meningkatkan aktivitas pembelian. Pembeli atau konsumen di negara berkembang seperti Indonesia, India, dan China sendiri mengalami peningkatan minat memilih produk yang ingin dibeli antara produk lokal dari negarannya sendiri dan produk asing atau produk hasil impor dari negara lain (Driane Maulida Dwitari & Lusianus Kusdibyo, 2019).

Penggunaan public figure dalam aktivitas kolaborasi selain untuk meningkatkan penjualan juga digunakan untuk pembentukan brand image. Brand image atau citra merek mempunyai peran penting dalam dunia bisnis, khususnya jika produk atau layanan yang dijual berkaitan dengan produk atau jasa yang dapat dilihat secara langsung dan memiliki kesamaan dengan produk atau layanan dari merek lainnya karena pembeli dapat menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap merek yang bersangkutan (Rachmadini & Dianita, 2022). Kolaborasi yang dilakukan Nappa Milano dan Reality Club selaras dengan persona yang dibangun masing-masing pihak. Selain itu untuk memberikan pengalaman baru dalam berbelanja dan untuk meningkatkan loyalitas, Nappa Milano secara khusus mengadakan meet & greet untuk beberapa orang terpilih yang sudah memesan produk kolaborasi ini. Kegiatan meet & greet ini bertajuk 'Reality Club Take Over The Store' yang mana memiliki maksud para anggota band Reality Club secara khusus menemani pembeli terpilih mencoba sepatunya di store offline Nappa Milano. Pengalaman ini tentunya sangat berkesan bagi pembeli terutama pembeli yang juga seorang penggemar Reality Club. Penggunaan public figure ini merupakan sebuah langkah strategi untuk menjangkau pembeli dengan lebih mudah (Rachmadini & Dianita, 2022). Benar saja ketika melalui media sosialnya Nappa Milano memulai pre-order untuk koleksi ini dalam kurun waktu yang tidak lama kuota yang disediakan habis dan kesempatan untuk bertemu Reality Club secara langsung sudah diisi oleh pembeli-pembeli beruntung yang tidak hanya mengincar sepatu sebagai produk kolaborasi eksklusif, tetapi juga keinginan bertemu dan berbincang dengan para anggota band Reality Club langsung di store Nappa Milano.

Aktivitas kolaborasi Nappa Milano dengan Reality Club dalam bentuk sebuah sepatu dapat dikatakan sukses menggaet banyak peminat sekaligus memberikan ruang bagi merek lokal untuk dapat semakin berkembang. Melalui media sosialnya Nappa Milano membangun citra merek yang sesuai dengan persona band Reality Club sehingga menghasilkan kolaborasi yang selaras. Citra yang dibentuk Nappa Milano sebagai salah satu merek sepatu lokal tentunya selain agar lebih dikenal juga bertujuan untuk mempengaruhi perilaku pembelian masyarakat Indonesia terhadap produk lokal. Faktor kolaborasi yang dilakukan juga turut mempengaruhi minat beli terhadap produk (Navilah et al., 2023). Jadi, melalui media khususnya media sosial suatu merek seperti Nappa Milano terdapat nilai-nilai kebudayaan yang dibagikan kepada para pembelinya baik seperti budaya pembelian atau adaptasi kebudayaan luar untuk produk yang dihasilkan yaitu hasil kolaborasi Nappa Milano dan Reality Club sepatu 'Classic Peony Loafers'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun