Teknologi nuklir merupakan fenomena yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas dalam menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini. Nuklir dihasilkan dari proses pelepasan atau penggabungan inti atom yang akan menjadi energi dalam jumlah besar. Energi nuklir dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti pembangkit listrik, kedokteran, pertanian, industtri dan pertahanan. Akan tetapi, dibalik banyaknya manfaat dari penggunaan nuklir juga memiliki potensi bahaya yang sangat besar seperti radiasi, limbah, kecelakaan, dan penyalahgunaan.
- Nuklir adalah bidang ilmu dan teknologi yang melibatkan inti atom dan energinya. Ada dua jenis reaksi nuklir utama: fisi di mana inti atom besar membelah menjadi yang lebih kecil, dan fusi di mana inti atom kecil bergabung menjadi yang lebih besar, melepaskan energi yang dapat dimanfaatkan.
- Beberapa negara memiliki senjata nuklir, dan organisasi internasional seperti IAEA dan NPT bertujuan untuk mengawasi penggunaan nuklir agar tetap damai dan mencegah penyebaran senjata nuklir.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an (Surat Al-Anbiya ayat 30)
Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
(Referensi : https://tafsirweb.com/5542-surat-al-anbiya-ayat-30.html)
Ayat menunjukkan Allah menciptakan langit dan bumi dari bahan yang sangat padat. Ilmuwan menyatakan alam semesta dimulai dari titik kecil yang meledak (Big Bang), menciptakan energi besar dan atom pertama: hidrogen dan helium. Dari atom ini, Tuhan menciptakan makhluk hidup dengan unsur utama air. Energi nuklir menunjukkan Tuhan sebagai pencipta segala sesuatu dan memiliki kekuasaan mutlak atas alam semesta.
 Allah berfirman dalam (Surat Al-Baqarah ayat 30)
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(Referensi : https://tafsirweb.com/290-surat-al-baqarah-ayat-30.html)
Ayat tersebut menegaskan bahwa manusia dipilih Allah sebagai khalifah di bumi, bertanggung jawab menjaganya sesuai kehendak-Nya. Manusia diberi kecerdasan dan ilmu untuk mengembangkan teknologi, termasuk nuklir, namun harus menggunakan dengan bijak, bertanggung jawab, dan untuk kebaikan umat. Penyalahgunaan energi nuklir harus dihindari untuk mencegah kerusakan, ancaman, dan konflik.
Teknologi nuklir memberikan manfaat besar dalam menghasilkan listrik yang ramah lingkungan dan efisien. Berbeda dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, membantu mengurangi dampak pemanasan global. PLTN juga efisien dalam penggunaan sumber daya alam karena bahan bakar nuklir memiliki energi yang tinggi dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
Namun, teknologi nuklir juga memiliki tantangan dan risiko. Keamanan dan keselamatan PLTN menjadi isu utama. Standar yang ketat diperlukan dalam perancangan dan operasional PLTN untuk mencegah kecelakaan yang berpotensi menyebabkan pelepasan radiasi berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Kecelakaan di Chernobyl (1986) dan Fukushima (2011) adalah contoh yang menunjukkan dampak serius kecelakaan nuklir terhadap reaktor, pencemaran radiasi, evakuasi, serta dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan ekonomi.
Selain itu, pengelolaan limbah nuklir menjadi tantangan lain. Limbah ini memiliki tingkat radiasi tinggi dan daya tahan yang lama, sehingga memerlukan penanganan khusus untuk penyimpanan yang aman guna menghindari pencemaran lingkungan atau potensi penyalahgunaan untuk tujuan yang tidak baik, seperti pembuatan senjata nuklir.