Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang (UM) dalam program mata kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup mengadakan kegiatan sosialisasi mitigasi bencana banjir dan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah kepada ibu-ibu PKK RW 12, Kelurahan Merjosari. Kegiatan yang dilakukan oleh Diva Maulidya Aflaha, Ezra Imanuela Sibarani, Farah Dhilah Balqis, Melisa Nur Cahyani, Muchamad Rangga Hidayatulloh, dan Rifda Aulia Fajar Aini, yang berlangsung pada hari Sabtu, 18 Mei 2024 di Jl. Joyo Suko, RT. 04, RW. 12, Kelurahan Merjosari, Kota Malang.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terkait pengolahan limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga yang biasanya dihasilkan yaitu minyak jelantah. Minyak jelantah ini tidak boleh dibuang sembarangan karena dapat merusak lingkungan, minyak jelantah bisa membeku dan mengendap di saluran air sehingga dapat menyumbat saluran pembuangan. Hal ini juga sejalan dengan sosialisasi mitigasi bencana banjir yang juga dilakukan.
Untuk itu kami melakukan sosialisasi pengolahan minyak jelantah ke ibu-ibu PKK Kelurahan Merjosari. Minyak jelantah ini dapat diolah menjadi lilin aromaterapi yang memiliki nilai jual. Dalam pembuatan lilin, minyak jelantah harus dijernihkan terlebih dahulu dengan cara memanaskan minyak tersebut dan dicampurkan bahan kimia bentonite. Fungsi bentonite yaitu untuk memurnikan minyak jelantah ke warna awal. Namun minyak yang sudah dijernihkan tidak boleh dikonsumsi kembali. Kemudian minyak tersebut dapat didiamkan selama 24 jam agar kotoran dalam minyak dapat mengendap. Setelah itu, minyak dapat disaring terlebih dahulu sebelum digunakan. Langkah selanjutnya yaitu proses pembuatan lilin. Langkah ini dimulai dengan memanaskan parafin dengan cara ditim hingga meleleh kemudian dicampurkan dengan minyak jelantah yang sudah dijernihkan. Lalu minyak wangi non alkohol dan pewarna bubuk dapat dicampurkan pada lelehan tersebut, kemudian adonan lilin tersebut dapat diaduk merata dan dituangkan ke cetakan lilin yang sudah diberi sumbu. Lalu lilin dapat ditunggu semalaman hingga mengeras. Setelah mengeras lilin dapat digunakan untuk menerangi ruangan atau untuk memberikan aroma pada ruangan.Â
Lilin aromaterapi dipercaya dapat menciptakan ketenangan dan membantu meringankan gejala stress dengan menurunkan hormon kortisol dalam tubuh. Lilin aromaterapi ini bisa dijadikan sebagai souvenir dengan diberikan wadah yang menarik. Lilin aromaterapi ini memiliki nilai jual sehingga bisa menambah penghasilan ibu rumah tangga dengan memanfaatkan minyak jelantah di rumahnya.
Sosialisasi pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini mendapatkan respon positif dari ibu-ibu PKK Kelurahan Merjosari. Semoga dengan adanya kontribusi mahasiswa UM ini masyarakat akan lebih peduli terhadap limbah di sekitarnya dan menjadi inspirasi dengan lebih kreatif dalam mengolahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H