Mohon tunggu...
Fara Diva novita
Fara Diva novita Mohon Tunggu... Lainnya - perempuan

you may say I'm a dreamer. but I'm not the only one

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Teroris, Agama, dan Pancasila

2 Juli 2018   22:10 Diperbarui: 2 Juli 2018   22:26 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai keragaman entah dari segi budaya, aturan, pola fikir, masyarakatnya, dan agama. Dari semua keragaman yang membuat Indonesia tetap bisa berdiri dan bersatu, tetapi ada beberapa oknum yang ingin negara ini terpecah dengan memberikan pemahaman radikal kepada masyarakat yang tidak terlalu paham akan nilai-nilai dari pancasila dan nilai agama dengan benar.

Nilai pancasila sangat penting untuk negara ini. Setiap sila dari pancasila memiliki kandungan yang sangat besar dalam kemajuan negara dan masyarakat Indonesia, tetapi banyak masyarakat di Indonesia tidak memperdulikan nilai-nilai tersebut.

Salah satu  yang dapat memecahkan persatuan negara ini adalah teroris, sekalinya mereka meluncurkan aksinya selalu sukses membuat pembicaraan yang seakan tidak ada habisnya. Mereka mengatakan,  yang dilakukan untuk jihad di jalan Allah SWT. Dengan mengenakan dan mengatas namakan dirinya seorang muslim yang baik karena ridhonya, tetapi di dalam al-Qur'an sudah dijelaskan bahwa siapapun  berhak mengikuti agama dan kitab yang mereka percayai. Dalam islampun tidak diajarkan membunuh seseorang adalah tindakan yang dimuliakan.

Tapi, bagaimana teroris dapat terbentuk atau berdiri? Ya, memang penanaman pemikiran  radikal dan juga karena rendahnya tingkat sosial sehingga mereka  memberontak ditambah dengan tidak seimbangnya antara ibadah dari teroris, dan oleh oknum yang menginginkan kepentingan dan ditakuti oleh semua negara yang menentangnya.

Dari pemikiran yang telah ditanamkan itu setiap anggota teroris harus melakukan apa yang diperintahkan atasannya, mereka tidak hanya bergerak di Indonesia saja, mereka juga mengincar semua negara yang tidak sejalan dengan keinginan mereka atau tujuan dari petinggi teroris tersebut.  Dengan mengatas namakan diri mereka agama tertentu hanya sebagai topeng agar mereka berhasil membuat adu domba dikalangan masyarakat yang kurang pemahaman akan agama dan pancasila.

Selama ini teroris sangatlah identik dengan umat muslim, karena dalam setiap aksinya mereka selalu mengenakan pakaian umat islam, tapi bukan berarti mereka orang islam atau bahkan mereka tidak memiliki agama. Jika mereka adalah umat muslim, mengapa dengan begitu banyaknya anggota yang mereka miliki tidak ada sebagian yang diturunkan untuk membantu sesama muslim yang ada di palestina?

Tujuan mereka hanyalah menjajah negara yang tidak sepaham dengan mereka, dan juga mengarah pada rana politik negara adi kuasa sehingga mereka bisa memanfaatkan situasi itu untuk ajang tempat mereka perang atau adu senjata dan membuat islam dipandang buruk atau bahkan agar dibenci.

Untuk mengatasi permasalahan teroris ini, pemerintah harus lebih peka akan kekurangan yang ada dalam masyarakat. Dengan memberikan pengetahuan akan pancasila untuk setiap masyarakat agar dapat membuat rasa kesatuan dan persatuan dari diri setiap warga masyarakat menjadi tinggi. Kenapa harus pancasila? Karena pancasila sebagai dasar negara yang berkaitan dengan moral dan budaya. Maka dari itu sangatlah penting didalam diri setiap rakyat Indonesia tertanam semua nilai-nilai dari setiap sila pancasila.

Jika semua masyarakat paham akan nilai agama dan nilai-nilai yang terkandung pada pancasila dan  dengan landasa yang kuat dalam setiap diri dan pemikiran rakyat Indonesia tidaklah mudah untuk memecah belahkan atau bahkan memberikan pemikiran radikal. Dan  jika tanpa landasan yang kuat dari setiap diri rakyatannya, Indonesia tidaklah mampu untuk berdiri, dan Indonesia akan mudah goyah keyakinanya jikalah rakyatnya sudah mulai hilang landasan didalam dirinya. Keyakinan akan tuhan juga tidak boleh lemah, bahwa setiap rakyat Indonesia memiliki agama dan meyakini adanya tuhan

Fara Diva Novitasari (Mahasiswa Ilmu Komunikasi / Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun