Mohon tunggu...
Faradita Aprillya Ayu Cania
Faradita Aprillya Ayu Cania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Halo, saya Nia!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Datang, Kenang, dan Hilang

16 Februari 2023   15:19 Diperbarui: 16 Februari 2023   15:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

resah, tak lagi terelakkan kala kaki ini melangkah
derap yang lain kian bising, aku jengah
terduduk menatap lantai dengan ditemani gundah
kereta melaju, ia datang dengan sapaan ramah
hingga kita saling bersandar, mulai berkesah.

tiba, luruh sudah resah kala udara pagi kota istimewa menerpa
pada setiap sudut, kutemui sekeping kenang yang masih membara
kabut tak jadi masalah, meski getir kita mencipta tawa
baru tak jadi alasan, kita menjadi seirama walau terikat rasa hina.

kemudian, waktu kembali menyadarkan
perjalanan sesungguhnya adalah keabadian
remuk sudah kala jarak tak memberi kesempatan
jiwa seketika kelabu, aku benci kehilangan.
namun, untuk tenang adalah dengan mengikhlaskan.
hilang di antara harapan,
setidaknya tak ada lagi sakit yang dirasakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun