Mohon tunggu...
Faradilla Yulianti Surya
Faradilla Yulianti Surya Mohon Tunggu... Mahasiswa - D4 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

Hobi saya yaitu menulis karangan dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal Dunia Setelah Diberikan Anastesi, Bagaimana Kronologi dan Pendapat RSHS Bandung?

30 Mei 2024   17:25 Diperbarui: 30 Mei 2024   18:05 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KRONOLOGI KASUS :

Berita ini pertama kali ramai diperbincangkan saat sepupu dari pasien dengan username @latashagnats menceritakan kronolgi bahwa suami  sepupunya yang tiba-tiba divonis "Mati Jantung" sebelum Tindakan operas gigi bungsunya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).  Di duga pasien meninggal setelah diberikan bius (anastesi) sebelum dilakukannya operasi. Akun @latashagnats ini mengungkapkan bahwa dirinya kecewa atas Tindakan atau pelayanan yang dilakukan RSHS Bandung sampai membuat sepupu dari akun tersebut kehilangan nyawanya.

Akun dengan username @latashagnats menceritakan kejadian yang dialami sepupunya melalui instagramnya

"Singkat cerita sepupu gue mau operasi gigi bungsu dari Garut dirujuk ke @rshs_bandung KATA YG DI GARUT INI RS BAGUS. Sampai di RSHS, baru mau operasi lalu dianestesi (bius), selang beberapa menit suami sepupu gue dipanggil katanya pasien henti detail jantung.

Dari situ langsung masuk NICU gak sadar berhari2, tiba2 divonis macem2. Katanya paru2nya item, kondisi gabagus dll. Padahal LOGIKANYA sebelum operasi semua diperiksa & kondisi aman untuk dilakukan tindakan. Di NICU udh dipakein segala alat bahkan matanya disolatip karna keadaan stlh dibius langsung kaget & merosot lalu gak sadar"

Beliau juga mengatakan bahwa kemungkinan besar pasien mati gara-gara proses anastesinya. Dengan sangat emosi akun tersebut secara langsung mengatakan bahwasanya rumah sakit yang bersangkutan sudah banyak memakan korban sampai mengucapkan "MAL PRAKTEK LO". Dokter yang harusnya bertanggung jawab atas kasus ini masih tidak bertanggung jawab dan malah "NGANGONGANGONG" Sebut akun @latashagnats di Instagramnya.

RESPON RSHS BANDUNG :

Direktur medik dan perawatan RSHS Bandung dr Iwan Abdul Rachman
menanggapi kasus tersebut. Beliau mengatakan Turut Berduka cita atas meninggalnya pasien tersebut sekaligus juga menyayangkan adanya pihak yang membuat konten di social medianya tanpa klarifikasi terlebih dahulu ke pihak rumah sakit.

Ini yang dikatakan Dr. Iwan Abdul Rachman selaku Direktur medik dan perawatan di RSHS Bandung, "Menanggapi video yang beredar di sosial media mengenai wafatnya salah seorang pasien setelah mendapatkan pelayanan dari RSHS Bandung, pertama-tama saya mewakli civitas hospitalia RS Hasan Sadikin, mengucapkan turut berduka cita atas kepergian beliau semoga beliau diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya," Sabtu (16/12/2023).

Beliau juga mengatakan pihak rumah sakitnya telah berupaya semaksimal mungkin dalam menangani pasien "Pertama, RS Hasan Sadikin telah melakukan upaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada semua pasien. Pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan standar prosedur pelayanan yang ada di rumah sakit," ungkapnya. nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun