Rontgen dada umumnya digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi yang melibatkan dinding dada; tulang dada; dan struktur yang terdapat di dalam rongga dada, termasuk paru-paru, jantung, dan pembuluh darah  besar (Hodler et al., 2019). Kardiomegali terjadi ketika jantung >50% lebih besar daripada diameter bagian dalam tulang rusuk. Itu bisa saja disebabkan oleh banyak kondisi, termasuk arteri koroner penyakit, penyakit ginjal, hipertensi, kelainan bawaan, infeksi, dan kardiomiopati (Amin & Siddiqui,2019). Dengan demikian, deteksi dini hasil kardiomegali dari diagnosis gejala yang mendasarinya (Ebenezer & Rao, 2017). Penilaian hati ukuran melalui rontgen dada tetap penting dan berguna parameter diagnostik (Mensah et al., 2015). Kardiotoraks rasio (RKT) dapat dengan mudah dihitung menggunakan rontgen dada untuk mendeteksi peningkatan ukuran jantung dan memprediksi kardiomegali dengan akurasi 95,8%.Â
Ket gambar : Figure. PA chest x-ray showing CTR (a = the distance from the right heart border to the midline, b = the distance from the left heart border to the midline, and c = the maximum thoracic diameter)
Pada pemeriksaan ini pasien diposisikan tegak, menghadap kaset, dengan dagu terentang, dan bertumpu pada bagian atas dari kaset. Bidang sagital median telah disesuaikan tegak lurus dengan bagian tengah kaset, dengan lengan pasien melingkari kaset. Alternatifnya, itu aspek punggung tangan ditempatkan di belakang dan di bawah pinggul untuk memungkinkan bahu diputar maju dan tekan ke bawah hingga bersentuhan dengan kaset. Dada diposisikan relatif simetris ke filmnya. Balok tengah horizontal di arahkan ke kanan sudut ke kaset setinggi toraks ke-8 vertebra (yaitu proses spinosus T7). Permukaan tanda dari proses spinosus T7 dapat dinilai menggunakan sudut inferior scapula sebelum mendorong bahu ke depan. Eksposur dilakukan pada menangkap inspirasi penuh. Rontgen dada PA yang ideal untuk jantung dan aorta harus menunjukkan hal berikut: klavikula simetris dan berjarak sama dari prosesus spinosus, mediastinum dan pusat jantung ditentukan tajam, sudut kostofrenikus dan diafragma diuraikan jelas, dan lapangan paru penuh dengan scapula menonjol lateral menjauhi lapangan paru-paru.
CT-Scan (Computed Tomography)
Pada CT-Scan, terdapat pemeriksaan Kardiomegali (Pembengkakan Jantung) yang difungsikan untuk mengevaluasi ukuran ruang jantung yang membengkak atau membesar. Ukuran ruang jantung tersebut pada CT-Scan dapat diukur untuk mendeteksi pembesaran ruang jantung, seperti pembesaran ventrikel kiri jantung(Palmieri V, et al., 2006). Dan dikutip dari salah satu jurnal yang ada, Penelitian menunjukkan bahwa pengukuran diameter transversal ventrikel kiri dengan CT-Scan memiliki sensitivitas 93% dan spesifisitas 88% dalam memprediksi pembesaran ventrikel kiri, sehingga keakuratan pengecekan Penyakit Kardiomegali menggunakan CT-Scan cukup tinggi dalam mendeteksi analisa munculnya penyakit-penyakit seperti Kardiomegali ini karena Pemeriksaan CT-Scan penting berperan penting untuk memprediksi morbiditas dan mortalitas pada berbagai penyakit kardiovaskular(Moller JE, et al., 2003).Â
CT-Scan karena memiliki fokus utama untuk memprediksi morbiditas(tingkat kondisi penyakit) dan mortalitas(tingkat resiko kematian) degan metode deteksinya, maka modalitas tersebut mampu memberikan peran dan fungsi yang lebih masif dalam mendeteksi penyakit kardiovaskular seperti Kardiomegali . Berikut ini beberapa fungsi dan manfaat melakukan pemeriksaan penyakit kardiomegali menggunakan Modalitas CT-Scan :
Mendeteksi pembesaran ventrikel kiri dan ventrikel kanan secara akurat.
Memungkinkan evaluasi ukuran atrium kiri dan kanan untuk menilai kondisi jantung secara komprehensif.
Memberikan informasi tentang perubahan struktural jantung yang dapat membantu dalam diagnosis penyakit jantung seperti kardiomiopati.
Memungkinkan pemantauan perkembangan penyakit jantung dan respons terhadap pengobatan.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!