pariwisata adalah salah satu sektor terbesar dan terkuat dalam perekonomian global. Sebab, sektor pariwisata menawarkan beragam manfaat yang mampu mendatangkan devisa negara, memperluas lapangan kerja, dan menampilkan budaya negara. Pariwisata kini dianggap sebagai aktivitas ekonomi global karena melengkapi aktivitas ekonomi lainnya.
Seperti yang kita tau,Indonesia merupakan negara yang sangat terkenal di bidang pariwisata, dengan lebih dari satu juta tujuan wisata terbesar dan tersebar luas di berbagai wilayah tanah air. Kekayaan budaya, adat istiadat, tradisi, dan keindahan alam menarik wisatawan datang ke Indonesia. Ternyata di antara jutaan tempat wisata di Indonesia, ada beberapa yang masih belum diketahui, seperti Tawangmangu.Â
Destinasi wisata Tawangmangu mempunyai potensi untuk menunjang kearifan lokal dan perekonomian masyarakat. Taman Wisata Tawangmangu merupakan salah satu tempat wisata alam purbakala di Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri.
Ada Apa Aja Sih di Tawangmangu?
Tawangmangu menghadirkan banyak wisata mulai dari wisata Air Terjun Grojongan Sewu, Wisata Bukit Sekipan Tawangmangu, Taman Wisata Balekambang, The Lawu Park, Bukit Mongkrang, Kedung Sriti, Sakura Hills dan juga telaga yang bisa digunakan untuk rekreasi bersama keluarga. Harga tiket masuknya juga murah banget, mulai dari 10.000-an aja kamu bisa berwisata sepuasnya.
Tapi sayang banget nih, dengan potensi wisata yang begitu banyak, Tawangmangu masih belum banyak dilirik oleh wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Jadi perekonomian warga belum dapat dikatakan stabil. Maka dari itu diperlukan adanya strategi pengembangan wisata Tawangmangu agar dapat membantu perekonomian warga sekitar dalam pengembangan wisatanya.
Berikut Strategi Pengembangan Wisata Tawangmangu
Sebelum kita merancang strategi apa yang dapat kita lakukan, maka kita perlu melakukan analisis SWOT terlebih dahulu nih. Analisis SWOT adalah analisis yang mengidentifikasi berbagai faktor sistematis untuk mengembangkan suatu strategi. Analisis ini didasarkan pada logika memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.Â
Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan, hambatan dan peluang daya tarik wisata di Kabupaten Tawangmangu. Lihatlah status pengembangan, kemungkinan, dan hasil wawancara dengan komunitas dan pengembang. Kelebihan tempat wisata postmodern adalah: suasana menyenangkan dan panorama alam tempat wisata, keamanan dan kenyamanan suasana pedesaan di lereng gunung, dan ketersediaan komponen pendukung lain dalam kawasan objek wisata seperti restoran dan akomodasi.
Di sisi lain, kelemahannya adalah: penuaan tempat wisata postmodern, kompetensi pengelola objek wisata, serta kurangnya promosi dan pemasaran atraksi. Atraksi serupa juga banyak ditawarkan di beberapa destinasi wisata lain.
Analisis faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan daya tarik wisata dari luar atau analisis peluang adalah sebagai berikut: beragamnya tempat wisata yang ditawarkan membuat tempat wisata postmodern menjadi sangat terkenal, penerimaan masyarakat yang kuat untuk mendukung pengembangan pariwisata, letaknya yang strategis di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, perkembangan penggunaan media social, dan pengembangan unsur wisata tambahan di luar kawasan wisata, seperti hotel dan restoran. Dalam hal ini, pemerintah juga mendukung pengembangan atraksi wisata.
Sedangkan ancaman yang ada antara lain: pembangunan hutan lindung secara besar-besaran memunculkan kelompok-kelompok yang mendukung atau menentang pengembangan pariwisata masyarakat lokal, ada banyak tempat di mana bencana dan tanah longsor mungkin terjadi, dan terbatasnya pendanaan pemerintah.
Setelah melakukan analisis SWOT kita dapat tau nih stategi apa yang perlu kita gunakan untuk pengembangan pariwisata di tawangmangu.
1. Mempertahankan posisi atraksi utama dengan mengembangkan atraksi-atraksi baru yang instagramable;
2. Mempertahankan posisi menjadi daya tarik dengan menerapkan strategi promosi yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan didukung oleh manajemen yang baik;
3. Mempertahankan posisi daya tarik wisata yang menjadi daya tarik dengan melengkapi fasilitas dan melibatkan masyarakat dalam pengembangannya;
4. Menjaga wisatawan di atraksi untuk menjaga eksistensinya di dunia nyata maupun di media sosial;
5. Mencari inovasi budaya populer baru yang dapat dikembangkan dengan memadukan keindahan alam yang ada;
6. Melibatkan berbagai unsur seperti peneliti, perencana, dan masyarakat dalam pengembangan atraksi wisata untuk meminimalisasi kontra;
7. Melengkapi fasilitas dengan jalur evakuasi yang terencana dengan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi;
8. Menjalin kerja sama dengan berbagai unsur lapisan untuk pengembangan atraksi dan destinasi wisata;
9. Bekerja sama dengan pihak terkait serta masyarakat. Seperti: menjalin kerja sama pendidikan dan pelatihan secara berkala, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja di bidang pariwisata; memberikan kemudahan bagi pihak lain untuk melakukan penelitian yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi terhadap inovasi; dan tujuan pencocokan kerja sama.